"BUUUN .... Kalau buka puasa nanti pakai rawon sepertinya enak banget, lho."Â
Begitu saja si bocah berceloteh, tapi tatap matanya penuh binar pengharapan. "Kita 'kan sudah lama tidak makan rawon," lanjutnya.Â
Saya tersenyum-senyum menanggapi celotehannya itu. "Ingin makan rawon beneran? Kalau memang iya, 'ntar Bunda belikan."Â
"Mau banget, dooong."Â
Alhasil pada sore itu, saya sukses menghadirkan 2 porsi rawon plus 1 porsi rujak cingur ke rumah. Â Sudah pasti saya membelinya secara online. Melalui aplikasi Go Food. Tidak langsung datang ke warung jawa timuran yang menjualnya.Â
Hmm. Mana mungkin saya dapat segera memenuhi keinginan rawon si bocah jika tak mengordernya melalui aplikasi Go Food? Sebagai emak-emak yang tak piawai mengendarai sepeda motor, Go Food adalah hero. Serupa dengan pangeran tampan rupawan yang sigap membimbing saya menyeberangi sebatang jembatan bambu. Haha!Â
Boleh saja Anda menganggap lebay perumpamaan di atas. Terlebih jika Anda terbiasa bersepeda motor ke mana pun dan kapan pun. Tentu relatif mudah untuk berburu ragam kuliner yang diingini. Â
Amat lain situasi dan kondisinya dengan orang-orang seperti saya 'kan? Bagi kami, transportasi pastilah menjadi kendala utama. Itulah sebabnya saya yakin, Â saya adalah salah seorang yang paling berbahagia (dari sekian banyak orang yang lainnya),dengan hadirnya aplikasi Go Food.Â
Betapa tidak? Â Hanya dengan satu sentuhan jari, saya sudah bisa mengorder jenis kuliner apa pun yang saya butuhkan atau ingini. Dalam hal ini saya terutama amat bahagia dan sangat bersyukur atas keikutsertaan warung-warung rawon di Go Food.Â
Yup! Rawon itu lauk favorit anak saya, tapi warung rawon terdekat berjarak sekitar 3 kilometer dari rumah kami. Mau ke situ naik bus umum kelamaan menunggu busnya, mau jalan kaki kejauhan, mau bersepeda motor malah tak bisa. Â
Ya, sudah. Â Order melalui Go Food saja. Malah bisa nyobain aneka citarasa rawon dari berbagai warung yang tergabung di aplikasi tersebut. Itung-itung wisata kuliner online 'kan?Â
