Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja di dunia penerbitan dan dunia lain yang terkait dengan aktivitas tulis-menulis

Founder #purapurajogging

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jogja Itu Candu yang Kontradiktif

9 Mei 2017   01:11 Diperbarui: 9 Mei 2017   04:15 1622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempo hari, dalam rangka memeriahkan Hari Kartini,orang sekampung bermusyawarah untuk mengadakan karnaval. Kostumnya bebas. Yang penting menyerempet tradisi jogja. Semangat yang saya tangkap, mereka sungguh-sungguh ingin Jogja selalu istimewa. Entah bagaimanapun makna keistimewaan itu menurut mereka. 

Yang mengharukan, pasukan Bregodo dari kampungsebelah dengan sukarela ikut berpartisipasi. Padahal biasanya, pasukan Bregodo tersebut terlibat dalam karnaval-karnaval resmi. Mereka diundang oleh panitia festival kebudayaandan semacamnya. Maka keterlibatan mereka itu terasa istimewa. Saya pribadi--lagi-lagi--menilainyasebagai semangat untuk menjaga keistimewaan Jogja.  

bregodo-1-5910b3b1769773245cc94a2f.jpg
bregodo-1-5910b3b1769773245cc94a2f.jpg

Ah, sudahlah. Rasanya tak bakalan ada habisnya kalau memperbincangkan Jogja. Jogja memang istimewa dan “istimewa”. Terlepas dari segala perubahannya yang bikin saya bahagia ataupun terluka, Jogja tetaplah menjadi kenangan teristimewa dalam hidup saya. Saya toh pernah jatuhcinta sekaligus patah hati di kota ini. Alhasil bagi saya, Jogja memang candu yang kontradiktif.   

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun