Pemohon Notaris Tersangka Korupsi Tanah Malang?

Berita  lokal jawa timur mengabarkan bahwa Leonardo Wibowo Soegio tersangka penyerobotan aset tanah pemkot malang  menyerahkan kembali 3 dari 4 Sertifikat Hak Milik (SHM) ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Malang. 

4 Sertifikat tanah dikeluarkan oleh eks Kepala BPN Kota Malang di daerah elite di Jalan Brigjen  Slamet Riyadi, Kota Malang yang sebenarnya tanahnya adalah harta pemerintah malang kota. 

Kesalahan yang demikian ini, biasanya hanya bisa terjadi jika ada pengkondisian-pengkondisian syarat dan persyaratan agar sertifikat tampak lengkap dan agar sertifikat tampak benar. 

Pemohon sertifikat dalam kasus ini adalah Leonardo yang kemudian oleh eks Kepala Badan Pertanahan Kota Malang diterbitkan 4  buku SHM nomer 1612,1613 , 1614, dan 1606. (pojokpitu.com 12-10-2018). 

Jaksa Malang Kota dengan kepintarannya dan dedikasi yang tinggi berhasil mengungkap tipu-tipu prosedur penerbitan pensertifikatan tanah sehingga bisa ditemukan tersangka, beberapa saat lagi Jaksa Malang akan menetapkan siapa yang turu membantu dan yang memberikan kesempatan sehingga kejahatan koruptif bisa terjadi. 

Pemain-pemain utama pencurian harta negara kota malang saat ini sudah ditahan, untuk sementara Leonardo sebagai pemohon sertifikat dan pejabat Notarisnya.

Jaksa Malang kota sepertinya akan meniru Jaksa Bali yang memenjarakan "semua pelaku yang terlibat" dengan metode Corruption Impact Assessment (CIA) dan digabung dengan cara-cara dari Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung yang menggunakan pasal pencucian uang pada eks Kepala BPN Semarang.  

Yaitu diam-diam menelusuri rekening, pembelian mobil, pembelian rumah, dan pembayaran-pembayaran pesta karaoke  yang  uangnya  berasal  dari  hasil membantu penerbitan sertifikat. 

Simak saja petikan kalimatnya bahwa kejaksaan kota malang menegaskan tidak menutup kemungkinan akan ada TERSANGKA lain setelah Leonardo dan si Notaris.