Mohon tunggu...
Agust DZ
Agust DZ Mohon Tunggu... Lainnya - Sekilas perjalanan

lahir di Jakarta menjelang akhir masa generasi X. Meskipun bukan lulusan dengan predikat cumlaude, namun pada akhirnya dapat kesempatan meniti karir di beberapa perusahaan, hingga pada akhirnya memutuskan untuk merintis kewirausahaan pada tahun 2010 hingga kini. Selain sibuk mengembangkan usaha, kini juga mengisi waktu luang sebagai blogger.

Selanjutnya

Tutup

Money

The New Normal is Begun

7 Juni 2020   16:36 Diperbarui: 7 Juni 2020   17:30 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan
Masa PSBB akan segera berakhir, namun pandemi Covid-19 masih terus meninggalkan banyak lubang koyakan hampir di seluruh sektor bisnis. Tak hanya UMKM, bahkan banyak perusahaan mapan raksasa juga terketar ketir olehnya.

Menambal kembali lubang koyakan dengan benang yang tersisa tidaklah mudah. Gelombang besar PHK telah terjadi agar bisnis tidak tumbang. Kondisi pandemi yang sulit diprediksi kapan akan berakhir, pada akhirnya melahirkan kondisi baru dalam dunia bisnis, dimana nanti pekerja lepas (didominasi oleh generasi milenial) akan meningkat seiring dengan kebijakan baru dari para pengusaha untuk membatasi jumlah pekerja tetap dalam perusahaannya. Inilah salah satu ciri dari new normal.

Tantangan baru bagi milenial

Meskipun para milenial adalah generasi yang cenderung memilih pekerjaan dengan jam kerja yang fleksibel, dan memilih "langkah instan" dalam meraih kesuksesan karir (menurut hasil poling dari Majalah Time, dan kutipan dari livescience.com pada tahun 2012), namun tidak sedikit dari mereka yang pada akhirnya rela patuh pada segudang "compliances" dari perusahaan mapan yang mayoritas dimiliki oleh para generasi baby boomer ataupun generasi x.

Kondisi pandemi Covid-19 seakan telah menjawab kerinduan para milenial untuk dapat bekerja fleksibel di rumah (work from home), tentu dengan konsekuensi yang tidak diharapkan.

Tidak sedikit dari mereka yang harus hanya menerima separuh dari pendapatan gaji dengan alasan kondisi perusahaan yang harus ikat pinggang, bahkan tidak sedikit yang menjadi korban PHK.

Jika nanti banyak perusahaan mapan yang mulai beralih kepada pekerja lepas untuk menyiasati/ menghadapi masa new normal, maka sudah saatnya bagi para pekerja lepas (mayoritas adalah generasi milenial) untuk meninggalkan "langkah instan demi kesuksesan" (kebiasaan buruk) jika tidak ingin tersingkir dalam persaingan, sebab tuntutan profesional dalam bekerja akan semakin tinggi.

Tantangan baru bagi UMKM

Masa PSBB memang merupakan masa terpahit bagi dunia bisnis, suatu siklus buruk yang kembali terulang (mengenang krisis ekonomi 97-98), dimana tidak ada satupun sektor industri yang luput, tak terkecuali perusahaan mapan raksasa sekalipun.

Namun pada masa krisis saat kini, justru merupakan masa transisi yang harus dipandang positif bagi UMKM untuk mengevaluasi dan membenahi diri dalam keterbatasan.

Pada masa krisis kini, sikap mental sebagai pengusaha (pengusaha kecil) kembali diuji. Salah satu kiat yang dapat dicoba untuk menyiasati kondisi new normal adalah dengan meningkatkan kemampuan bersaing (segi pengetahuan dan keahlian) dan mulai fokus pada pengembangan sistem perdagangan online/ transaksi daring melalui marketplace, disamping tetap mempertahankan sistem perdagangan konvensional/ offline.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun