Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jadikan Tulisan sebagai Kartu Nama Diri

4 April 2022   11:26 Diperbarui: 4 April 2022   11:34 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu buku ke-13 dari komunitas menulis Taman Aksara. (dokumen pribadi)

Bagi sebagian orang, menulis adalah sesuatu yang sulit dan membuang-buang waktu. Ada pula sebagian orang yang mengatakan bahwa para penulis adalah para penjual mimpi. Terutama dikaitkan dengan para penulis fiksi. Di mana isi tulisan bercerita tentang cerita atau fantasi seorang penulis.

Pendapat itu sah-sah saja. Dan tidak seorang pun berhak melarangnya, karena itu pendapat pribadi. Mungkin saja dia punya alasan tertentu saat mengeluarkan pernyataan itu. Akan tetapi jika disadari, sebenarnya setiap orang bisa saja menjadi penulis. Sehingga tepat sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menulis, tapi tidak semua orang mau menulis.

Kegiatan menulis merupakan satu kegiatan yang sama tuanya dengan peradaban dunia ini. Bukankah ada sebuah teori yang mengatakan bahwa awal darii zaman sejarah adalah di mana manusia mengenal tulisan. Sehingga awal zaman sejarah setiap bangsa pasti berbeda. Wilayah Yunani, Cina Mesir, dan India boleh dibilang adalah wilayah yang paling dahulu memasuki zaman sejarah dibandingkan kita.

Pendapat ini tentu saja didasarkan pada temuan berupa artefak berupa tulisan-tulisan kuno. Di mana tulisan tersebut dapat saja ditemukan pada sebuah benda, bangunan, atau mungkin juga berupa catatan yang sengaja dibuat.

Di zaman sekarang pun menulis menjadi sebuah kegiatan yang luar biasa. Boleh dibilang kemampuan menulis tingkatnya sedikit lebih tinggi dibandingkan membaca. Permasalahannya dalam menulis, seorang penulis diharuskan dapat mengkomunikasikan informasi yang akan mereka sampaikan. Atau pada intinya mereka harus dapat menyusun kalimat yang mampu menarik sekaligus membuat pembaca memahami tulisannya.

Tingkatan semacam inilah yang membuat sebagian orang enggan untuk terjun dalam bidang tulis-menulis. Trauma saat masih sekolah saat menghadapi tugas mengarang, menjadi ketakutan setiap akan mulai menulis. Kesulitan dalam memulai tulisan, termasuk memilah dan memilih kata manjadi hambatan terbesar.

Padahal jika hambatan itu mampu mereka tembus, maka kegiatan tulis-menulis akan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Karena dengan menulis, kita mampu menyampaikan apa yang ada di dalam hati kita pada pihak lain. Apalagi saat itu begitu mudah kita mengunggah sebuah tulisan, dan ditunjang lagi dengan banyaknya platform penulisan. Mulai dari yang bebas kurasi, maupun yang menerapkan kurasi ketat.

Selain itu, dengan menulis dapat juga membawa kita untuk menemukan sumber penghasilan lain. Selain penghargaan, juga pundi-pundi uang ke kantong kita. Beberapa platform penulisan berbayar, siap menampung tulisan kita. Tentu saja setelah melalui serangkaian kurasi.

Namun di luar itu, ada sisi menarik ketika kita terjun dalam dunia tulis-menulis. Sisi itu adalah nama kita akan dikenal di mana-mana. Minimal dalam komunitas di mana kita berada. Posisi sebagai penulis akan menduduki posisi terhormat. Hal ini karena kompetensi tambahan yang kita miliki, yaitu kemampuan menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun