Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Wuih, Thailand Ngeri!

12 Oktober 2021   11:30 Diperbarui: 12 Oktober 2021   11:34 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda putra peringkat 1 BWF harus memeras keringat untuk memetik poin dari Thailand (sumber gambar: kompas.com)

Nonton laga Indonesia -Thailang tadi malam tidak? Kalau tidak nonton, rugi dong. Soalnya enggak ikutan sport jantung seperti para penonton yang lain. Bayangkan saja sampai dengan dini hari tadi, kita dipaksa untuk menahan nafas sejenak. Trauma akan kegagalan tim bulu tangkis kita dalam Piala Sudirman, terpampang jelas.

Secara normal, seharusnya laga itu biasa saja. Apalagi mengingat reputasi Indonesia sebagai raksasa bulu tangkis dunia. Sebuah negara yang secara tradisional mempunyai kultur bulu tangkis yang sangat kuat. Apalagi yang dihadapi "hanya" Thailand. Anak kemarin sore yang baru belajar bulu tangkis.

Namun kenyataan yang terjadi tadi malam ternyata sangat mengerikan. Negara yang baru belajar tadi, ternyata sudah sedemikian mengerikan. Mereka mampu membuat Indonesia harus berdarah-darah untuk mengemas satu kemenangan demi babak berikutnya. Skor 3 -- 2, sebenarnya bukan skor yang seharusnya terjadi.

Anggapan ini didasarkan pada skuad yang dimiliki Indonesia. Banyak alasan yang membenarkan teori itu. secara kualitas, sebagian besar pemain di Piala Thomas kali ini bertengger di peringkat elit BWF. Bahkan the Minions menjadi pemegang peringkat 1 ganda putra BWF.

Alasan kedua adalah meratanya kekuatan yang dimiliki. Dibandingkan Thailand, para pemain yang masuk dalam tim kekuatannya tidak terpaut jauh. Tiga ganda putra Indonesia bercokol di 10 besar peringkat BWF. Sementara 2 tunggal putra Indonesia, Ginting dan Jojo pun ada dalam kategori elite BWF.

Nah bandingkan dengan Thailand. Para pemain mereka tercecer dari jajaran pemain elit BWF. Peringkat mereka jauh di bawah Indonesia. Bahkan lawan Fajar/ Rian berada pada peringkat 1000an dunia.

Namun saat bertanding, ternyata kiprah mereka di luar dugaan semua pihak. Dengan gagah berani, mereka menghajar Taiwan dengan skor tipis 3 -- 2. Padahal Taiwan pun termasuk negara elit dalam bulu tangkis. Paling tidak 3 nomor seharusnya dapat mereka amankan. Tapi kenyataannya, justru mereka tergelincir karena hanya mampu mengamankan 2 kemenangan saja. Sehingga tak ada pilihan lain bagi mereka harus bertempur habis-habisan mengahadapi Indonesia esok hari.

Kebangkitan Thailand mau tidak mau menjadi ancaman serius bagi Indonesia. Pada lingkup paling dekat, Thailand menjadi ancaman serius dalam SEA Games. Potensi ancaman itu bisa datang dari sektor perorangan maupun beregu. Sebab dibandingkan Malaysia, kekuatan Thailand lebih merata.Thailand memiliki skuad yang hampir imbang antara sektor putra dan putri.

Hal ini berbeda dengan Malaysia. Meskipun di sektor putra Malaysia memiliki kekuatan yang perlu diperhitungkan, tidak dengan sektor putri. Pembinaan sektor putri Malaysia, tidak sebagus Thailand. Thailand sendiri mampu menempatkan para pemainnya di beberapa kejuaraan perorangan.

Lembah Tidar, 12 Oktober 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun