Namun tak lama kemudian, Mark Rutte menarik kembali pernyataannya. Kritikan dari berbagai pihaklah penyebabnya. Dengan metode pembiaran, maka dapat dipastikan para kelompok rentan, terutama orang-orang tua akan menjadi korban keganasan virus tersebut.
Wacana serupa pun pernah muncul dari PM Inggris Boris Johnson. Pada tanggal 16 Maret 2020, Saat itu ada wacana otoritas kesehatan akan membiarkan penyebaran virus tersebut. Anggapan bahwa Covid-19 tak ubahnya influenza biasa, maka akan muncul kekebalan dengan sendirinya pada para penderita. Kekebalan inilah yang selanjutnya akan menjadi kekebalan komunal
Tak beda dengan Belanda. Langkah ini pun dibatalkan. Sebab dalam kalkulasi beberapa pihak dengan pembiaran tersebut, maka diperkirakan 47 juta warga Inggris akan terinfeksi. Dan hitungan yang tak kalah mengerikan, 2,3% warga Inggris atau sekitar 1 juta orang akan meninggal gegara terinfeksi sang virus!
Hitung-hitungan menjadi sangat mengerikan, karena pada saat itu vaksin Covid-19 belum ditemukan. Padahal pencapaian herd immunity tetap tergantung pada vaksinasi yang massif, seperti yang saat ini terjadi.
Situasi sekarang sudah jauh berubah. Penemuan berbagai Covid-19, menjadi solusi bagi pencapaian herd immunity. Demikian pula, para penyintas Covid-19 pun telah menjadi bagian dari pencapaian herd immunity. Sehingga keduanya dapat seiring sejalan ke arah itu.
Kembali ke pertanyaan awal perlukah membiarkan penyebaran Covid-19 seperti yang pernah diwacanakan oleh Belanda dan Inggris. Jawabannya tentu saja tidak. Kalau itu dilakukan, namanya langkah konyol. Ledakan kasus yang tak terkendali akan melumpuhkan fasilitas kesehatan yang ada. Selain itu, akan menimbulkan kepanikan di mana-mana.
Maka langkah yang tepat adalah yang sekarang berjalan. Percepatan vaksinasi, penanganan terhadap mereka yang terinfeksi dengan cermat dan edukasi pada masyarakat tentang protokol kesehatan. Penanganan pasien terinfeksi dengan tepat menjadi kunci yang penting, sebab mereka yang sembuh atau penyintas ini akan menjadi bagian penting dari pencapaian herd immunity.
Lembah Tidar, 24 Juli 2021