Mohon tunggu...
Agus Hermawan
Agus Hermawan Mohon Tunggu... -

Pendidik di SMA Negeri 26 Bandung

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Intip Buku, Intip Ilmu

29 April 2012   01:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:59 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teringat beberapa waktu lalu kala Tim Garuda akan bertanding melawan kesebelasan dari negara lain di Asia Tenggara, para penggila bola sepak dari pelosok negeri berdatangan ke senayan Jakarta untuk menyaksikan indahnya pertandingan. Pun kemarin, 28 April 2012, tepat hari ulang tahun anak saya yang kedua, saya harus meninggalkan Bandung menuju Gedung BI tepatnya Menara Syafruddin Prawiranegara Jakarta Pusat.

Untuk apa saya ke BI? Yang jelas tidak ada sangkut paut dengan keuangan. Saya ingin ilmu. Ilmu dari para cendekia buku. Ilmu dari para pengelola blog kompasiana.com. Apresiasi saya sampaikan buat para Kompasianer yang hadir-230-an-dan telah mengabarkan dalam aneka artikel mulai kemarin hingga hari ini, sebut saja dalam http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/04/28/berbagi-rahasia-menulis-buku-di-acara-intip-buku/, http://media.kompasiana.com/buku/2012/04/28/memetik-pengalaman-dari-penulis-best-seller-di-acara-intip-buku/, http://media.kompasiana.com/new-media/2012/04/28/segudang-tips-menulis-dari-acara-intip-buku/, dan lain-lain.

Sekalipun hanya moderator nama saya disebut dalam beberapa artikel-GR nih yeh-oleh sahabat, hmmm membuat jiwa melambung, mungkin melebihi para narasumber hehehe....

Nah, saya ingin bercerita seluk beluk menghadiri Intip Buku ini. Usia saya menjelang 46 tahun. Buku non fiksi yang saya hasilkan sudah tiga-keempat dan kelima dalam proses-namun keinginan menambah ilmu terus bergejolak. Minggu sampai Kamis tengah malam baru selesai seluruh perjalanan saya ke dan dari Pontianak. Rasa lelah ada. Jumat pun harus melakukan tugas menggali ilmu kimia dengan peserta didik di sekolah.

Demi tambahan ilmu, saya bangun jam tiga pagi. Jam 3.45 menuju stasion kereta api Bandung, byuur meluncur menuju Gambir. Alhamdulillah perjalanan dari jam 05.00-08.02 tiba. Satu artikel ini dihasilkan di KA. Berkendaraan ojek sampailah di Gedung BI.

Kenapa saya repot-repot menghadiri Intip Buku ini? Ilmu. Ilmu. Saya merasa ilmu yang akan disampaikan para narasumer pasti mengandung makna yang luar biasa tinggi. Oleh sebab itu wajarlah bila hadirin yang hadir merasa puas dengan ilmu yang didapat.

Dari sekian ilmu yang dipaparkan para narasumber saya hanya ingin menarik kesimpulan satu. Apa kesimpulannya? Buku-baca-tulis!

Bila saja seluruh peserta yang hadir menuliskan apa yang terjadi dalam acara Intip Buku ini saya merasa yakin akan lahir sekira 230 tulisan yang tidak sama. Sekalipun memilki ruh yang sama pasti akan memandang dari angel yang berbeda. Itulah para penulis cerdas.

Seluruh narasumber pernah mengatakan "buku". Bukulah yang menjadi pohon berakar ilmu. Entah berapa buku yang pernah mereka baca. Kang Pepih dalam sehari bisa menuntaskan membaca tiga buah buku. Pak Johan setidaknya memiliki 5000 judul (buku) koleksi dan semua pernah dibaca.

Sangat mereka sadari bahwa dengan ketersedian buku yang kemudian dibaca, dari hari kehari pengetahuan dan wawasan semakin bertambah, kaya, dan padat. Membaca, membaca, perkayalah otak kita dengan pengetahuan-pengetahuan baru niscaya kecerdasan bertambah.

Anehnya, mereka sepaham bahwa dengan banyak buku yang dibaca semakin banyak pula "sesuatu" yang ingin dibagikan. Bagaimana berbagi dengan orang lain? Ya menulislah. Dari kelas enam SD kang Pepih telah melakukan kegiatan ini. Mas Isjet semenjak di pesantren tidak lepas dari kegiatan menulis. Artikel ilmiah begitu banyak dihasilkan mas Taufik. Mas Imam, sebelum S1 kelar, sebuah buku telah dihasilkan. Pak Johan dan Omjay, rasanya kedua suhu ini tidak perlu saya ungkapkan berapa buku yang telah dihasilkan mereka hehehe....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun