Aku dapat di taman samping rumah, saat kupetik di pagi hari dalam  keadaan kuncup. Nggak tahu kog tiba - tiba bisa mekar sendiri. Kata mbak  sholekah tetangga satu desa namanya kembang Waribang tapi info yang aku  dapat dari saudara Ahmad Hilaludin namanya Kembang Waru.  Setelah aku minta diyakinkan kembali oleh  saudara Hilal dan aku tanyakan ulang kepada saudari Sholekah tentang  nama kembang tadi, akhirnya saudari Sholekah berubah pikiran dan  menjawab dengan mantap kalau nama kembang tersebut adalah Waru.
Aku suka dengan warna dan keindahan kembang  Waru.  Apalagi Xaviera dia  paling hobbi ambil semua bunga atau kembang di taman mau ukuran kecil atau besar, mau masih kuncup atau sudah mekar dia nggak peduli.  Â
Pokoknya petik.. petik.... dan petik.  Karena kebetulan kembang Waru tersebut tumbuh liar dan batangnya itu lho banyak durinya dan bikin  gatal,  makanya aku putuskan di cabut saja.  Dari pada membuat gatal dan  bisa melukai tangan atau kaki Xaviera, iya khan.Â
Kenapa ya  bunga yang aku kenal baik itu bunga mawar maupun kembang waru selalu  begitu. Iya begitu, bunganya indah tapi durinya melukai. Seperti dirimu.....