Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pendekar Sarbut dan Sarung Ajaibnya

14 Mei 2020   16:34 Diperbarui: 14 Mei 2020   16:30 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendekar Silat dan Sarungnya ilustrasi sumber: www.cengkers.tv

Konon di Rura Silindung, sekitar daerah Hunbang Hasundutan, Balige, hiduplah seorang pendekar yang sangat begitu hancur hatinya melihat penderitaan rakyat akibat ulah penjajah Belanda yang telah sampai ke daerahnya.

Pendekar Sarbut, begitulah dia dikenal, tidak tega melihat apa yang harus dialami oleh rakyat Rura Silindung. Semua hasil bumi, haminjon, rempah-rempah, kapur barus dan harta rakyatnya harus dirampas atau dibeli dengan harga sangat murah. Tanah-tanah merekapun harus direlakan untuk dijual dengan harga yang sangat diluar harga pasaran.

Dan apabila mereka melawan? Maka tidak segan centang dan preman-preman bayaran kolonial Belanda akan menghajar bahkan tidak segan membunuh rakyat Rura Silindung yang banyak menggantungkan hidup mereka dari bertani dan berladang.

Belum lagi para penghianat-penghianat yang bekerjasama dan mendapatkan keuntungan besar dari penghianatan mereka, inilah membuat Pendekar Sarbut berang dan bangkit untuk memerangi para penjajah maupun para penghianat di daerahnya.

Maka, persiapanpun dia buat. Tidak lupa, peci dan sarung saktinya dia lengkapi. Peci menutupi kepala dan sarung melilit di pinggang, sementara pedangnya terselip di pinggang.

Pendekar Sarbutpun mengumpulkan anak buahnya yang masih setia dan sore itu, mereka semua berkumpul di rumah Pendekar Sarbut yang sederhana itu.

Dengan masih memakai sarung, ya sarung yang selalu melingkar di pingangnya menutupi aurat dari pinggang ke mata kaki, merupakan ciri khas pendekar satu ini. Dia memulai rencana perangnya terhadap penjajah.

"Kita harus bergerak, memulai perang kita. Walau kita hanya berjumlah lima orang, tetapi gerakan kita harus terlaksana. Markas kita pindahkan ke Hutan Silindung, karena tempat ini tidak aman. Kita bergerak mulai nanti malam! Markas di Tarutung awal pembuktian perjuangan kita! Sekarang persiapkan diri kalian! Jam 8 malam berkumpul disini! Horas..Horas..Horas..!" begitulah perintah Pendekar Sarbut untuk memulai perangnya melawan Belanda.

Malam itu, diawali dengan berdoa bersama anak buahnya, mereka bergerak ke Tarutung. Mereka gerak cepat dan sudah sampai di Tarutung. Tangsi Militer adalah tujuan mereka, Pendekar Sarbut tau bahwa tangsi militer di Tarutung agak longgar penjagaannya karena Belanda melakukan penyerangan ke Tanggabatu.

Tiba-tiba, gudang tempat persediaan makanan dan perlengkapan lainnya terbakar di telan api. Beruntung gudang mesiu tidak sempat ikut terbakar, berkat ketangkasan pasukan Belanda yang sisa.

Belanda mengalami kerugian besar dan inteligen Belanda melakukan penyelidikan, siapa yang berani melakukan pembakaran dan pembunuhan terhadap sepuluh prajurit Belanda yang sedang melakukan penjagaan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun