Dimana anak-anak kita akan mampu mengendalikan, menggunakan sejumlah uang yang kita berikan untuk bekal hidupnya dengan bijak. Mampu mengatur keuangan sehingga tidak boros, tidak berfoya-foya, tetapi untuk jangka waktu satu bulan, ketika kita jatah dengan uang pas-pasan, si anak mampu menggunakannya dengan baik tanpa harus meminta uang lebih.
Pengalaman, banyak anak-anak putus studi, putus sekolah, karena tidak mampu mengatur keuangannya dengan baik. Banyak contoh di kota Medan misalnya, si anak harus bolos kuliah atau sekolah gara-gara tidak bayar uang sekolah atau uang kuliah karena terpakai untuk hal-hal lain, sehingga lari dari tanggung jawab dan gagal total, sementara orangtua dikampungnya tidak tahu bagaimana kelanjutan kuliah anaknya, padahal uang selalu ditransfer setiap bulan.
(3). Peduli Akan Dirinya, Orang Lain, dan Masa Depannya. Ini pasti, dan inilah yang membedakan anak dilatih sejak kecil menabung dengan anak yang tidak dilatih sejak kecil menabung. Jika anak sudah dilatih menabung sejak dini, pastinya dia akan peduli akan dirinya, kesehatannya, masa depannya, sekolahnya, juga lingkungan sekitarnya. Perhatian pada orangtua agar orangtua mau memberikan uang tabungannya, ini adalah contoh kecil sifat kepedulian. Bedakan dengan orang yang tidak mau menabung, pastinya tidak peduli, tidak ada usaha untuk mencari perhatian orangtuanya agar memberikan sedikit perhatian kepadanya.
Masa depan akan terwujud, apabila perhatian sejak dini diberikan. Untuk itu, belum terlambat untuk mengajak anak-anak kita membiasakan diri menabung sejak dini, karena dengan menabung maka masa depan mereka akan terwujud dengan baik, juga memberikan karakter baik untuk anak agar hidup sederhana, mandiri, berdisiplin, dan jujur.
Anak akan terbiasa menabung, ketika kita membiasakan mereka untuk menabung. Inspirasi nenek mereka selalu tergiang, "Kata Oppung, uang ini harus ditabung ya Mak...!!", ujar anakku sembari memberikan uang pecahan sepuluh ribu kepada mamaknya.
