Mohon tunggu...
Agus Cahyono
Agus Cahyono Mohon Tunggu... -

Seorang penulis independen, penikmat kopi, tetapi anti rokok

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Selamat Ulang Tahun, Anies Baswedan

7 Mei 2013   06:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:59 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering


Suatu hari, Aliyah Rasyid mendapati anaknya, Anies Baswedan, dikeroyok beberapa bocah sekampungnya. Aliyah baru pulang mengajar di IKIP Yogyakarta (kini, Universitas Negeri Yogyakarta). Semasa di bangku SD, Anies memang gemar berkelahi.

Aliyah terkejut tapi akhirnya bisa menguasai diri. Ia melanjutkan perjalanan pulang. Tak berusaha melerai mereka. “Saya lihat, tidak berbahaya buat Anies. Saya biarkan saja, ini barangkali baik juga sebagai pelajaran buat dia untuk menyelesaikan masalahnya sendiri,” kata Aliyah kepada reporter TV One dalam programNostalgia.

Puluhan tahun kemudian, Anies mencorong sebagai salah seorang yang menawarkan solusi atas masalah pendidikan di Indonesia dengan Gerakan Indonesia Mengajar-nya. Anak-anak terbaik Indonesia pergi ke desa-desa terpencil untuk menjadi guru. “Setahun mengajar, seumur hidup menginsipirasi,” ujar Anies dalam berbagai kesempatan.

Saat masih menjabat Wali Kota Solo, Jokowi pernah memuji Anies yang memprakarsai Gerakan Indonesia Mengajar. Menurut Jokowi, hal yang dilakukan Anies membuat kesempatan belajar terbuka luas, termasuk di pelosok.

"Saya angkat dua jempol untuk rintisan yang dilakukan Prof Anies. Semoga virus ini menjalar ke semua daerah dan membangkitkan semangat membangun bangsa lewat pendidikan,"kata Jokowi sebelum kuliah umumAnies tentangIndonesia Mengajardi Universitas Sebelas Maret, Solo, 25 Mei 2012.

Kontribusi Anies juga merambah bidang lain. Beberapa bulan lalu, ia diminta menjadi Ketua Komite Etik KPK untuk menyelidiki kasus kebocoran sprindik Anas Urbaningrum. Tak semua mengapresasi kerja Komite Etik. Tuduhan terjauh, Komite hendak menjatuhkan Abraham Samad yang keras dalam bekerja, terutama terkait kasus Bank Century.

Beberapa pekan setelah Komite Etik kelar bekerja, Anies menulis sebuah esai diThe Jakarta Post. Ia menulis, “If individuals in positions of power continue to violate the rules that they themselves made, why should regular folks play by the book? And with no punishment handed down to rule-breaking leaders, we can’t expect ordinary citizens to respect the law.

Pada 7 Mei ini, Anies genap 44 tahun. Masih muda. Masih punya banyak waktu untuk berbuat untuk Tanah Air. Mungkin juga di kancah politik. Kenapa tidak?!

Untuk soal politik, saya teringat ucapan Anies, “Berpolitik itu membawa ide dan menyelesaikan dengan kepala tegak. Kalau berpolitik itu semata-mata untuk mendapatkan kekuasaan, pasti dia keluar dengan kepala menunduk. Saya rasa, hari ini terlalu banyak orang kepalanya menunduk. Saya tak mau ikut rombongan yang ikut menunduk.”

Dirgahayu, Bung Anies. Tetap sehat, rawat semangat. Indonesia masih sangat membutuhkan Anda!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun