Akhirnya, perjalanan hidup yang penuh liku akan terasa jauh lebih ringan dan lapang ketika kita mampu menerima setiap ujian dengan lapang dada dan mensyukurinya secara tulus sebagai bagian dari proses pembersihan hati yang wajib dilalui. Ketika debu kesombongan dan ego yang membelit telah terhapus sempurna, jiwa kita menjadi lebih bersinar, lebih murni, dan siap menyambut anugerah Allah dengan penuh keikhlasan dan ketulusan hati yang sejati. Itulah inti dari kehidupan spiritual yang hakiki; sebuah perjalanan panjang menuju kebersihan hati dan kedekatan abadi dengan Sang Maha Pengasih. Oleh karena itu, mari kita tanamkan dalam relung hati yang paling dalam bahwa setiap cobaan yang datang adalah cermin kasih Allah yang mendalam, sebuah kesempatan emas untuk membersihkan debu dalam diri dan mendekatkan kita pada-Nya. Jangan biarkan hati menjadi keras, kecewa, atau putus asa karena ujian, tapi biarkan ia menjadi lembut, jernih, bersinar, dan penuh syukur pada Sang Pencipta yang Maha Penyayang. Sebab, dalam keberanian dan keteguhan kita menerima setiap pukulan hidup tersimpan kekuatan besar untuk menemukan makna sejati kehidupan di bawah naungan kasih-Nya. Dengan kesadaran ini, kita dapat menjalani hidup penuh harap dan keyakinan bahwa setiap ujian adalah gerbang penyelamatan. Ia menghapus debu yang menempel, membersihkan hati, dan membuat jiwa bersinar terang dalam cahaya kasih Ilahi yang tak pernah padam, menuntun kita pada kehidupan yang lebih bermakna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI