Oleh:Agus Fredy
Guru SMP Negeri 1 Kersana-Brebes-Jawa Tengah
Â
Masyarakat jaman sekarang ini untuk mau menerima dirinya sendiri apa adanya. Kehidupan yang penuh dengan tipu daya yang dibuat seseorang untuk menutupi keberadaan yang sesungguhnya. Kecanggihan teknologi, makin berkembangnya tren mode berpakaian dan berbahasa menjadi tameng utama dikalangan masyarakat saat ini. Mereka hanya ingin mendapat pujian serta sanjungan dari orang lain demi kepopuleran sesaat. Mungkin bisa dilihat sekarang, hanya segelintir orang yang mau membuka dirinya untuk bisa jujur dengan kehidupan yang sesungguhnya. Mereka bangga, puas menjadi pribadi yang lain dan disukai banyak orang.
Hidup kita hanya sekali kawan. Masih inginkah memenuhi keinginan kita saja tanpa memikirkan dampak yang timbul diakhir hidup kalian? Sebagai mahasisiwa yang berkualitas, dahulukan kepentingan bersama. Terlebih lagi jika kita mau berpelayanan ditengah masyarakat.
Tokoh Inspiratif
Kita bisa mengambil contoh inspiratif yaitu Bapak Presiden kita Jokowidodo. Kehidupan yang sederhana tanpa membandingkan jabatan serta status sosial yang disandangnya ditengah masyarakat. Beliaulah yang menjadi orang pertama dinegri ini. Namun kesederhanaannya yang menjadi keistimewaan beliau. Program Revolusi Mental yang didengungkannya pada kita semua,
semestinya bisa membuka mata hati kita untuk sadar betapa bobroknya moral bangsa kita dalam segala aspek.
Peran Pejabat
Bagaimana jika pejabat pejabat tinggi terus menggerus uang rakyat? Gelar, title, jabatan para petinggi negara seringkali membuat mereka terlena. Hampir semua pejabat bersifat acuh dengan kondisi negri kita. Tidak usah saling lempar tangan dengan masalah turun temurun ini yang tidak pernah ada ujung penyelesaiannya. Jika memang dari kalangan atas menuntut generasinya agar lebih maju dan mempunyai daya saing tinggi, sudahkah mereka melakukan kewajibannya sebagai pejabat negara yang baik untuk menjadi perantara pemfasilitasan dunia pendidikan kita? Kesadaran para petinggi diatas yang seharusnya terus dan selalu dipertanyakan. Hingga negara ini bisa lebih sejahtera tanpa adanya kepentingan individu lagi.
Sebenarnya kita memiliki orang orang yang lebih berpotensi untuk dapat mengatur proses berjalannya segala aktifitas negara kita. Namun mereka sangat enggan untuk mau bertahan dinegrinya sendiri. Mengapa? Karena segala yang dilakukan mereka selama ini tidak mendapat perhatian serta dukungan khusus dari pemerintah. Padahal dinegera lain prestasi mereka sangat diperhitungkan dikaca internasional sekalipun. Semestinya ini menjadi problema nasional yang segera mendapat tindak lanjut agar negara kita tidak merugi dalam segala aspek. Apakah kita akan mempekerjakan para koruptor itu jangka panjang? Sedangkan para koruptor kita tak kunjung jera dengan jeratan hukum yang berlaku. Lebih baik kita kehilangan banyak kandidat dari para koruptor tersebut dari pada kita kehilangan satu potensi saja yang bisa merubah arus perkembangan negara kita demi kemajuan bersama.