Mohon tunggu...
Agus Samsudrajat S
Agus Samsudrajat S Mohon Tunggu... Dosen - Membuat Tapak Jejak Dengan Berpijak Secara Bijak Dimanapun Kaki Beranjak. http://agus34drajat.wordpress.com/

Public Health, Epidemiologi, Kebijakan Kesehatan @Wilayah Timur Khatulistiwa Tapal Batas Indonesia-Malaysia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Waspada..!!! AIDS Kalbar 5 besar Nasional

3 November 2011   16:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:05 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

By : Agus Samsudrajat S Memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-47 12-11-2011 dan Menjelang Hari AIDS Sedunia 1-12-2011 Waspada HIV/AIDS...!!! adalah seruan untuk lebih berhati-hati kepada seluruh masyarakat baik perempuan maupun laki-laki, baik Lanjut Usia, dewasa, remaja, maupun anak-anak, semua golongan umur tanpa terkecuali yang ada diseluruh indonesia khususnya para calon pendatang dan penduduk wilayah Kalimantan Barat (Kalbar). Sejak dilaporkanya kasus AIDS pertama di Bali tahun 1987, kasus HIV/AIDS telah menyebar ke 169 Kabupaten/Kota dan 32 Provinsi dari 33 provinsi yang ada dan telah melaporkan adanya kasus HIV/AIDS. Berdasarkan Sumber data surveilans Kementrian Kesehatan tahun 1987-Juni 2011, data kasus HIV/AIDS di KalBar menempati urutan ke-5 besar Nasional.  Sungguh data yang cukup mengejutkan, dari data yang dapat dihimpun dari tahun 1987 sampai bulan Juni 2011 dengan 33 Provinsi yang ada di Indonesia dapat diketahui 5 besar urutan HIV/AIDS dari perhitungantingkatan kasusdengan rumus Case rate (CR)= Jumlah Kumulatif AIDS /Jumlah Penduduk (BPS 2011) x 100.000 penduduk. Maka urutan pertama di raih Provinsi Papua dengan hasil CR = 180.69  (3938 kasus, 602 Meninggal),  Urutan ke-2 Provinsi Papua Barat CR = 51,46 (397 kasus, 152 meninggal), urutan ke-3 ada di Provinsi Bali dengan CR = 48.29 (1747 kasus dan 311 meninggal), urutan ke-4 provinsi DKI Jakarta dengan CR = 42.69 (3997 kasus, 577 meninggal), dan urutan ke-5 ada di Provinsi Kalbar dengan CR= 25.24 (1125 kasus, 138 meninggal) dan kemudian disusul Sulawesi Utara, Kepulauan Riau dan terendah dengan tidak ada data yang berhasil ditemukan hingga Juni 2011 ada di Sulawesi Barat. Data tersebut menggambarkan bahwa kasus Kalbar sedikit dibawah DKI Jakarta yang merupakan daerah ibukota/metropolitan dan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk paling tinggi di indonesia. Sangat memprihatinkan jika sekelas kalbar yang merupakan daerah yang memiliki kepadatan penduduk yang cukup kecil jika dibandingkan Jawa tengah, Jogjakarta dan Jawa timur  memiliki kasus AIDS yang lebih tinggi. Secara teori untuk kasus AIDS sering digambarkan dengan fenomena gunung es, yang artinya data yang terlihat bisa jadi hanya sebagian kasus yang ada di indonesia dan untuk kasus AIDS yang tidak terdata atau tercakup kemungkinanakan akan jauh lebih besar dan tinggi karena rendahya kesadaran komunitas terutama kelompok berisiko tinggi untuk memeriksakan dan konsultasi ke tempat pelayanan yang tersedia. Permasalahan ini perlu adanya tindakan segera berupa strategi daerah (strada) kebijakan-kebijakan  daerah, untuk menekan lajunya pertumbuhan AIDS di daerah. Berdasarkan jenis kelamin, dari 2.001 kasus AIDS yang dilaporkan, sebanyak 1.298 kasus (64,9 %) adalah laki-laki, dan 703 kasus berjenis kelamin perempuan  (35,1 %). Berdasarkan kelompok umur dilaporkan kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun (36.4  %), ke-2 umur 30-39 tahun (34.5%) , ke-3 umur 40-49 tahun (13.3 %) , ke-4 umur 50-59 tahun (4.8 % ), ke-5 umur 15-19 tahun (2,6 %), selanjutnya umur 1-4 tahun (2,4 %), < 1 tahun  (1,6 %), 5-14 tahun (1.1 %),  > 60 tahun (1 %) dan tidak diketahui 2,2 % (Laporan Surveilans AIDS Kemenkes RI tahun April - Juni 2011). HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS yang juga menyerang dan menghancurkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak mampu melindungi diri dari berbagai penyakit lain, seperti TBC, Malaria, Dll. Jadi orang bukan terinfeksi AIDS, tapi tertular HIV, virus penyebab AIDS. HIV terdapat dalam cairan tubuh orang yang telah tertular, seperti dalam: darah, cairan mani, cairan vagina, air susu ibu (ASI) yang tertular HIV. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh. AIDS bukan penyakit kutukan, tetapi disebabkan oleh virus. penyakit ini tidak dapat diketahui secara kasat mata atau mata telanjang, untuk mengetahui seseorang terinfeksi HIV atau tidak adalah hanya dengan tes darah untuk pembuktianya. HIV dapat menular melalui perpindahan cairan tubuh dari orang yang tertular HIV, yaitu: dari ibu hamil ke janin melalui ari-ari, melalui darah dan cairan saat melahirkan bayinya, melalui cairan ASI ketika menyusui bayi, melalui hubungan seks dengan orang yang tertular HIV, Genital (kelamin dengan kelamin), Oral (mulut dengan kelamin), Anal (dubur dengan kelamin). HIV atau bibit penyakit lain akan mudah memasuki tubuh jika ada luka atau lecet pada alat kelamin. Karena itu, sangat besar risikonya melakukan hubungan seks tanpa kondom. Risiko itu akan semakin besar lagi jika sering berganti-ganti pasangan. HIV Tidak Menular Melalui kegiatan-kegiatan sosial seperti gigitan serangga, bersalaman, bersentuhan, berpelukan bahkan berciuman, menggunakan peralatan makan bersama, menggunakan jamban bersama, bahkan tinggal serumah dengan orang yang terpapar HIV. Jadi, meskipun kita melakukan kegiatan-kegiatan sosial atau bahkan tinggal serumah dengan orang yang sudah terpapar HIV, kita tidak perlu khawatir akan tertular selama kita tidak melakukan perilaku berisiko. Jika masih ragu dan takut akan keberadaan HIV AIDS yang dapat mengancam dirikita, keluarga, dan orang-orang disekitar kita maka segerakan Konseling (Konsultasi) & Testing HIV secara Sukarela Konseling dan Testing HIV Secara Sukarela, atau yang sering disingkat KTS, adalah dukungan layanan bagi yang merasa berisiko dan menginginkan pemeriksaan HIV. KTS bersifat rahasia dan sukarela. Siapapun tidak boleh memaksa atau menekan seseorang untuk melakukan konseling dan testing HIV. KTS terdiri dari tiga tahap yaitu: konseling sebelum testing HIV, testing HIV, dan konseling setelah testing HIV, dimana hasil tes diketahui oleh yang bersangkutan terlebih dahulu. Konseling disediakan untuk membantu mengenali perilaku atau kegiatan yang dapat menjadi sarana penularan HIV, menyediakan Informasi tentang HIV/AIDS dan testing HIV, cara pencegahan penularan HIV, serta memberikan dukungan moril untuk perubahan perilaku yang lebih sehat dan aman. Pengambilan darah untuk testing HIV dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, laboratorium, dan lembaga swadaya masyarakat yang menyediakan pelayanan KTS. Hasil tes HIV hanya diberikan kepada kita melalui konseling tatap muka pada saat konseling setelah testing HIV. Hingga saat ini Belum ada obatnya, STOP dan CEGAH HIV/AIDS, dengan meninggalkan semua prilaku yang berisiko yaitu dengan A (Anda Jauhi Sex Bebas ) B (Bersikap Saling Setia) C (Cegah dengan kondom) D (Dihindari penggunaan narkoba suntik dan jarum suntik bekas (tidak steril) dan E (Edukasikan ke keluarga, sahabat dan orang lain).

Salam Sehat dari penulis, untuk melihat artikel kesehatan, pedoman HIV AIDS dan referensi tentang kesehatan silahkan kunjungi ke http://agus34drajat.wordpress.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun