Minat menulis di Indonesia masih tergolong rendah, meskipun menulis merupakan keterampilan penting yang dapat mempengaruhi perkembangan literasi dan kemampuan berpikir kritis. Menurut data dari Kepala Balai Bahasa Bandung, Abdul Khak, tradisi menulis di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan tradisi membaca, yang juga berada pada level rendah (republika).
Hal ini menjadi tantangan besar bagi kita semua untuk meningkatkan budaya literasi di Indonesia.
Secara global, tingkat literasi Indonesia berada pada posisi ke-62 dari 70 negara yang diteliti, menunjukkan bahwa budaya membaca dan menulis masih sangat memerlukan perhatian dan peningkatan (perpus kemendagri).
Minimnya minat menulis ini berdampak pada kurangnya karya tulis berkualitas yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia, baik di kalangan akademisi, profesional, maupun masyarakat umum.
Yuk Kita Bisa!
Sejak tahun 2016, saya telah membuka kegiatan menulis 'Writing Camp Agung Webe'. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu peserta dari berbagai latar belakang untuk mengasah keterampilan menulis mereka. Dari kegiatan ini, puluhan buku telah terbit, menjadi kontribusi nyata saya untuk menumbuhkan minat menulis dan mendorong banyak orang menghasilkan karya tulis. Setidaknya, program ini telah berhasil membangkitkan semangat menulis di antara peserta, memperkaya literatur nasional, dan memberikan platform bagi penulis-penulis baru untuk berkembang.
Sebagai seorang penulis yang telah menerbitkan 45 buku dan ratusan artikel di media online, saya menyadari betapa pentingnya memberikan pelatihan dan bimbingan kepada calon-calon penulis. Kelas menulis ini tidak hanya menawarkan teori, tetapi juga praktik langsung menulis dengan metode yang saya sebut sebagai metode super dahsyat. Peserta didorong untuk menulis secara konsisten, berbagi ide, dan mendapatkan umpan balik konstruktif.
Menjangkau Lebih Banyak Potensi Penulis
Untuk meningkatkan dampak dan menjangkau lebih banyak orang, saya berencana mengadakan lebih banyak sesi pelatihan menulis di berbagai tempat, terutama di daerah-daerah tertinggal. Target saya mencakup kalangan muda, ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa, guru, dosen, dan mereka yang tinggal di daerah terpencil namun memiliki ide-ide hebat untuk dibukukan.
Mengapa hal ini penting? Karena menulis bukan hanya tentang menghasilkan karya, tetapi juga tentang memberdayakan diri sendiri dan berbagi pengetahuan dengan orang lain. Setiap orang memiliki cerita unik yang patut untuk diceritakan, dan dengan memberikan mereka alat dan pengetahuan yang tepat, kita dapat membantu mereka mengekspresikan diri melalui tulisan.
Kolaborasi untuk Mendukung Gerakan Literasi
Saya percaya bahwa gerakan literasi ini bisa lebih maksimal dengan dukungan dari berbagai pihak. Dengan lebih banyak tangan yang membantu, kita bisa menyediakan fasilitas, buku-buku, dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan oleh calon-calon penulis di seluruh Indonesia. Dukungan ini tidak hanya membantu mereka yang berlatih menulis, tetapi juga memperkaya literatur dan pengetahuan di negeri ini.
Sebagai contoh, dengan adanya sponsor, kita bisa menyewa tempat yang lebih representatif untuk kelas menulis, menyediakan peralatan tulis yang memadai, dan mungkin juga menyediakan makanan dan minuman selama sesi berlangsung. Selain itu, kita juga bisa menyelenggarakan lomba menulis dengan hadiah menarik untuk lebih memotivasi para peserta.