Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pramugari, Pilot dan Penumpang

7 November 2017   03:34 Diperbarui: 7 November 2017   04:05 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Namanya Stella. Ia mengawali karir sebagai pramugari di sebuah maskapai swasta. Ya, tujuan pertama kali ia  bekerja sebagai pramugari adalah karena uang. Berasal dari keluarga yang ibunya ditinggal pergi oleh bapaknya, sehingga membuat Stella berusaha ingin membantu kebutuhan keluarga yang ditopang oleh ibunya.

Banyaknya pilot yang berusaha mendekati Stella yang hanya ingin dijadikan teman selama terbang membangkitkan rasa sakit hati yang pernah dimilikinya terhadap laki-laki, yaitu bapaknya yang pergi begitu saja meninggalkan ibunya. Hingga suatu saat Stella melampiaskan rasa sakit hati kepada setiap pilot yang mendekatinya. Stella sengaja tidak ingin menjalin kedekatan dengan pilot yang berlum berkeluarga. Ia hanya mau didekati oleh pilot yang sudah punya istri.

Dari sisi perusahaan tempat ia bekerja, Stella dimanfaatkan sebagai 'umpan' dalam negosiasi-negosiasi baik itu jual beli pesawat dan permintaan jalur penerbangan. Stella menikmatinya karena dengan demikian ia dapat membuktikan bahwa laki-laki gampang ditaklukkan!

Hingga suatu saat kesempatan membuatnya pindah maskapai yang lebih besar dan bertaraf internasional sehingga Stella dapat menikmati jalan-jalan ke luar negeri dengan gaji yang lebih besar dari sebelumnya. Di sinilah Stella terlibat 'sindikat' pramugari yang melayani kebutuhan penumpang di luar jam terbang sebagai penumpang. Dan Stella melakukan itu masih dengan rasa sakit hati membalas perlakuan  laki-laki yang menterlantarkan ibunya.

Dari sindikat tersebut, Stella berhubungan dengan seorang pengusaha resort di Bali yang memberikan kemewahan materi. Rumah, mobil dan perhiasan adalah gaya hidup yang menjadi branding bagi Stella sebagai Pramugari berkelas.

Bagi maskapai penerbangan, managemen dalam hal ini seolah-olah tutup mata karena Stella tidak mengganggu suasana bekerja, tidak mengganggu penumpang di pesawat dan kegiatan pekerjaannya seperti pramugari lainnya yang tidak melanggar peraturan penerbangan.

Hingga suatu saat, seorang istri captain pilot melaporkan Stella karena suaminya diketahui sering tidak pulang ke rumah dengan alasan ada perubahan jadwal sehingga harus menginap lagi padahal ia bersama Stella menikmati malamnya.

Bagi laki-laki di dunia penerbangan, ada yang suka dengan keberadaan Stella dan tentu ada yang tidak suka. Bagi mereka yang suka, mereka sampai mempunyai 'cek list' atau daftar pramugari yang bersedia dijadikan teman selama terbang.

Kisah Stella ini mungkin seperti kisah  fiktif pada novel-novel remaja. Benarkah orang seperti Stella ini ada? Dan bagaimana bila memang benar-benar ada? Haruskah ia disingkirkan atau dibirakan menjadi bunga?

Atau jangan-jangan anda pernah bertemu dengan Stella?

Kisah antara Pramuari, Pilot dan Penumpang memang memberi ketertarikan tersendiri karena kisah-kisah tersebut biasanya terbungkus rapi di atas ketinggian 32.000 kaki di atas permukaan laut. 

Bagaimana menurut anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun