Sering kali kita di hadapkan dengan suatu masalah yang menekankan pada kondisi negatif sikologis kita, bahkan beberapa orang merasa menyerah dalam menjalani hidupnya. Â Kalau kita pandang dan kita tinjau lebih jauh, hal ini sebenarnya berpola pada apa yang kita pikirkan sehingga merusak kondisi sikologis kita yang sehat.Â
Contoh 1Â :Â
Teman mempunyai pekerjaan dengan gaji Rp.5.000.000,00 / bulan dan disitu dia dapat tercapai suatu kebahagiaan, lalu kita memandang dengan suara di dalam hati "betapa beruntungnya dia", kita tidak harus sama seperti mereka, untuk mendapatkan suatu kebahagiaan kita bisa dengan cara lain. Teman yang mempunyai gaji cukup tersebut belum tentu dia tenang dengan tekanan pekerjaan dan bebas melakukan aktivitas. Maka kita pandang diri kita kembali yang punya waktu fleksibel dan bisa berkumpul keluarga, teman kita yang tadi belum tentu bisa melakukan apa yang kita bisa, begitu juga sebaliknya.Â
Maka muncul lah aliran Filsafat Stoikisme untuk menjawab tantangan tersebut agar kita menjalankan kehidupan dengan pandangan dan porsi bersyukur yang berbeda.
Stoikisme adalah aliran filsafat yang berasal dari Yunani Kuno, yang menekankan pengendalian diri, kebajikan, dan hidup selaras dengan alam serta rasio.
 Ajaran ini berkembang pada abad ke-3 SM dan diasosiasikan dengan tokoh-tokoh seperti:
•Zeno dari Citium (pendiri Stoikisme)
•Seneca (filsuf Romawi dan penasihat Nero)
•Epictetus (mantan budak yang menjadi guru filsafat)
•Marcus Aurelius (kaisar Romawi dan penulis Meditations)
Berikut adalah beberapa definisi kunci tentang stoikisme:
Filsafat Stoikisme: Merupakan sistem pemikiran yang mendorong pengembangan karakter, moralitas, dan kebijaksanaan dalam hidup sehari-hari.
Stoic adalah: Istilah yang merujuk pada individu yang mempraktikkan ajaran stoikisme dan menunjukkan ketahanan serta pengendalian emosi.
Stoicism adalah: Istilah bahasa Inggris yang mengacu pada stoikisme, mencakup prinsip-prinsip dan ajaran yang dianut oleh  stoic
Point Penting Dalam Ajaran Stoikisme
Beberapa poin penting dari ajaran stoikisme yang perlu dipahami adalah:
Pengembangan Karakter: Mengutamakan kebajikan, moralitas, dan integritas dalam setiap tindakan.