Mohon tunggu...
Novita Rachmayati
Novita Rachmayati Mohon Tunggu... Guru - GURU

membuat artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Contextual Teaching and Learing Untuk Meningkatkan Kemampuan Keterampilan Menulis Teks Berita Siswa

14 November 2023   10:45 Diperbarui: 14 November 2023   10:59 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan adalah suatu jalan bagi setiap individu dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan sebagai suatu hal yang wajib bagi kehidupan sepatutnyalah perlu diperhatikan dengan serius untuk mendapatkan mutunya. 

Mutu bangsa tergantung pada nilai-nilai kemampuan dan pengembangan dalam dirimanusia, karena pentingnya suatu pendidikan, hal ini jadi suatu hal yang harus diselesaikan. Hal ini diperkuatdengan pendapat Sitepu dalam Simon Panjaitan dkk (2022) bahwa pendidikan merupakan segala usaha yang dilaksanakan dengan sadar, dan bertujuan mengubah tingkah laku manusia kearah yang lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan. 

Pendidikan akan merangsang kreativitas seseorang agar sanggup menghadapi tantangan-tantangan alam, masyarakat, teknologi serta yang semakin kompleks. Oleh sebab itu, peran bahasa indonesia sangat penting dalam bidang perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, karena tanpa adanya bahasa indonesia , teknologi dan ilmu pengetahuan di Indonesia tidak akan berkembang. Dan sesuai dengan kemajuan zaman, pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. Dimana salah satu fungsi dari ilmu pengetahuan berbahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda,seperti kata dan gerak. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),bahasa adalah system lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh masyarakat untuk bekerjasama , berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.Keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis( Saleh Abbas, 2006: 125).

Kemampuan peserta didik dalam menulis teks berita sangat kurang, ada banyak faktor yang mungkin menyebabkan hal itu,diantaranya peserta didik kurang tertarik akan materi tersebut. Ketidaktertarikan itu dapat diakibatkan oleh manfaat menulis berita belum diketahui oleh siswa. Hal tersebut dapat dicapai dengan bimbingan yang sistematis dan latihan yang intensif sehingga tidak mengherankan bila keterampilan  menulis disebut keterampilan yang bersifat mekanistik. Artinya kemampuan menulis itu tidak mungkin dikuasai peserta didik hanya melalui teori saja, seperti diungkapkan Tarigan (1994:4) bahwa keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang diperoleh melalui proses praktik dan Latihan secara teratur. 

Model dan media pembelajaran juga merupakan hal yang harus dipertimbangkan oleh guru agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan atau kompetensi yang harus dikuasai peserta didik dapat tercapai.Berdasarkan uraian tersebut, dapat terlihat bahwa memecahkan masalah merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh peserta didik. 

Kemampuan pemecahan masalah dapat dinilai dengan cara melihatketepatan tahapan pemecahan masalah. Tahapannya adalah ketepatan dalam memahami masalah, ketepatan dalam menyusun rencana penyelesaian masalah, ketepatan menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan ketepatan membuat kesimpulan solusi permasalahan. 

Peserta didik yang memenuhi keempat tahapan tersebut dapat dikatakan bahwa peserta didik tersebut sudah memiliki kemampuan pemecahan masalah.Untuk mengatasi permasalahan di atas, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkankemampuan pemecahan masalah kurangnya kemampuan peserta didik dalam keterampilan menulis teks berita. Salah satu model pembelajaran tersebut yakni model Contextual Teaching and Learning (CTL). Model pembelajaran dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) yang perlu dipertimbangkan dan mampu meningkatkan kemampuan keterampilan menulis teks berita pada peserta didik.Menurut Fatkhurohman (2012:17).

Media video teks berita dipilih karena berbasis audiovisual, memiliki kelebihan, dan sangat cocok digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Tujuan penggunaan media tersebut selain untuk mempermudah penyampaian materi saat pembelajaran berlangsung.Selain itu dalam mengatasi permasalahan tersebut, guru dapat memanfaatkan media pembelajaran inovatif yang banyak ditemukan dalam platform pembelajaran,adanya media pembelajaran yang melibatkan kegiatan siswa dengan menikmati ilustrasi gambar serta bacaan, maka peserta didik  lebih tertarik belajar, senang mengikuti pelajaran, mampu menumbuhkan minat baca.

Pada kegiatan orientasi masalah dalam model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) guru dapat memberikan stimulus dengan menampilkan sebuah tayangan video, gambar maupun teks sebagai bahan untuk diamati oleh peserta didik. Selanjutnya peserta didik  akan diajak untuk berfikir kritis dalam memecahkan masalah pada tayangan video, gambar maupun teks tersebut. Pada tahap ini peserta didik sudah memasuki tahap organisasi belajardalam model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). 

Tahap selanjutnya adalah tahap penyelidikan yang dapat dilakukan secara individu maupun kelompok dan pada tahap ini peserta didik  akan dibimbing untuk mencari informasi terkait materi pembelajaran yang sedang dibahas melalui berbagai sumber. Setelah peserta didik  mendapatkaninformasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, tahap selanjutnya adalah tahap pengembangan dan penyajian hasil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun