Mohon tunggu...
Agung Wasita
Agung Wasita Mohon Tunggu... Administrasi - pegawai swasta

pegawai swasta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Anggap Rendah Pihak Lain

1 April 2023   07:49 Diperbarui: 1 April 2023   07:51 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini kita dikejutkan dengan penutupan patung Bunda Maria di Rumah Doa (Sasana Adhi Rasa) St Yacobus di Padukuhan Degolang, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo -- Yogyakarta. Kejadian itu membawa imbas dicopotnya Kapolres Kulonprogo.

Patung yang kemudian ditutup terpal itu bisa dikatagorikan sebagai tindakan intoleransi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti intoleransi adalah minimnya rasa paham atau tenggang rasa kepada pihak lain. Intoleransi biasanya berawal dari rasa superior diri atau kelompoknya terhadap kelompok lain. Intoleransi juga bisa berawal dari perbedaan pemahaman yang tidak menemukan solusi.

Intoleransi karena merasa superior atas kelompok lain merupakan sesuatu yang sangat serius di Indonesia. Ini berkenaan dengan cara pandang yang sempit atas diri dan pihak lain. Perasaan superior atas dirinya atau kelompoknya melahirkan cara pandang yang cenderung merendahkan pihak lain yang berbeda.

Semisal jika bahasanya berbeda atau warna kulitnya berbeda. Atau bisa juga ketika keyakinannya berbeda. Seseorang yang berfikir sempit atau fanatic cenderung akan memandang pihak yang berbeda itu lebih rendah.

Akibat dari cara pandang yang merendahkan itu, maka seseorang akan cenderung berbeda pendapat dengan kelompok lainnya. Dan mungkin saja sulit untuk berfikir secara obyektif.

Di Indonesia cara pandang intoleran akan melahirkan : tidak menghargai dan menghormati hak orang lain; Diskriminasi atau membeda-bedakan orang berdasarkan suku, agama, ras, gender, dan lain-lain; Mengganggu kebebasan orang lain, baik dalam memilih agama, keyakinan politik dan memilih kelompok.

Mereka juga akan memaksakan kehendak pada orang lain; Tidak mau bergaul dan bersikap tidak baik dengan orang yang berbeda keyakinan; Membenci dan menyakiti perasaan orang yang berbeda pandangan atau pendapat; Mementingkan kelompok sendiri atau menganggap kelompoknya lebih tinggi.

Ini yang akhirnya melahirkan sikap semena-mena beberapa pihak terhadap pemilik patung Bunda Maria tadi. Dengan adanya patung besar, seharusnya dia tidak merasa terganggu dengan itu. Dengan keteguhan terhadap keyakinannya sendiri, seharusnya dia tidak merasa terganggu dengan adanya patung, sebesar apapun itu.

Keteguhan atas keyakinan itu berasal dari diri, bukan dari luar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun