Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menunggu Puan Tangkal Mitos Ketua DPR Sulit Jadi Presiden

29 Mei 2021   06:37 Diperbarui: 29 Mei 2021   10:53 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua DPR 2019-2024 Puan Maharani (Jawa Pos).

Jika kita tengok  sejarah, dapat dikatakan bahwa tak ada Ketua DPR atau MPR yang menjadi presiden atau wakil presiden di Indonesia. Hingga saat ini.

Pengecualian sedikit mungkin boleh yaitu fakta bahwa Adam Malik pernah menjadi Wakil Presiden pada masa Soeharto berkuasa periode 1978-1983. Adam Malik juga adalah Ketua DPR/MPR meskipun cuma sebentar yaitu tahun 1977-1978.

Namun demikian kasus ini bisa dimaklumi. Pada masa tersebut  wakil presiden mungkin bisa siapa saja  tetapi  presidennya sudah dapat diprediksi dengan akurasi 99% sebelum pemilu diselenggarakan. Asumsinya adalah siapa pun wakilnya, presidennya  tetap Soeharto.

Melihat fakta bahwa belum pernah ada Ketua DPR/ MPR yang menjadi presiden dan bahkan setelah reformasi tak satu pun yang sempat mengenyam jabatan wakil presiden; maka dapatlah hal itu disebut sebagai mitos politik kecil-kecilan.

Soal syahwat jangan ditanya. Terhitung sejak Amien Rais mengudara di langit politik kita, kebanyakan para pimpinan wakil rakyat pernah bersinggungan dalam urusan pilpres.

Ketua DPR pasca-reformasi yaitu Akbar Tanjung, lalu Agung Laksono, kemudian Ketua MPR Hidayat Nur Wahid; adalah nama-nama yang pernah malang melintang di bursa capres/ cawapres. Belum ada satu pun dari mereka yang berhasil sukses.

Di antara deretan Ketua DPR/ MPR, peluang Amien Rais pada masa jayanya  mungkin yang terbesar. Amien Rais berpasangan dengan Siswono Yudo Husodo mendaftar ke KPU untuk mengikuti Pilpres 2004. Sayangnya belum tembus.

Lima tahun sebelum itu,  1999, Amien Rais juga banyak yang menjagokan. Akan tetapi manuvernya kala itu justru menyulitkan diri sendiri sehingga "terjebak" untuk memajukan Gus Dur agar bisa membendung Mega. PDIP yang dipimpin Megawati, sejak awal reformasi sudah mendominasi perhelatan pesta demokrasi.

Paslon Amien Rais-Siswono gagal menebus tiket Pilpres 2004 (SCTV/ liputan6.com).
Paslon Amien Rais-Siswono gagal menebus tiket Pilpres 2004 (SCTV/ liputan6.com).
Setelah kekalahan politik tahun 2004 karisma politik Amien Rais perlahan-lahan luntur. Saat ini bahkan harus terpelanting dari posisi elit PAN dan terpaksa mengayuh sendiri sekoci kecilnya, Partai Ummat.

Sedikit pandangan penulis, posisi  Ketua DPR/ MPR itu barangkali ada sedikit keunikan. Jabatan tersebut sepertinya lebih merupakan posisi kehormatan untuk politisi kaliber nasional agar tidak bermimpi atau berkecimpung langsung dalam urusan eksekutif. Atau karena kompetensi manajerialnya kurang memadai sebagai pejabat eksekutif.

Tentu saja hal itu akan gampang dibantah nanti. Dua atau tiga nama sudah bersiap masuk gelanggang Pilpres 2024 mendatang. Mereka adalah Zulkifli Hasan, Bambang Soesatyo, dan Puan Maharani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun