Mohon tunggu...
Agung Kurniawan Sastro
Agung Kurniawan Sastro Mohon Tunggu... Dokumentator -

Hanya seorang yang gemar mengabadikan momen dalam bentuk gambar dan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Eksplorasi Danau Toba dari Sisi Berbeda

26 September 2017   18:20 Diperbarui: 10 Oktober 2017   17:20 3382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumatera Utara. Terletak di pulau Sumatera, Indonesia, menjadi provinsi paling barat di Indonesia setalah Nangroe Aceh Darussalam. Dengan luas daratan yang mencapai 72.981,23 km, Sumatera Utara memiliki surga yang tak dimiliki provinsi lain, bahkan Negara lain, danau tekno-vulkanik.Danau Toba.

Danau Toba merupakan danau terluas di Indonesia, Asia Tenggara, dan yang terluas kedua di dunia, setelah danau Victoria di benua Afrika. Itulah sebabnya, jika danau seluas ini dimiliki oleh tujuh kabupaten yang mengitarinya. Danau yang sangat istimewa ini dikelilingi bukit-bukit hijau yang sangat menawan untuk memanjakan kornea mata. Tak heran jika Danau Toba menjadi surga utama yang dapat dinikmati dari sudut mana pun, dari tujuh kabupaten berbeda tanpa mengurangi keindahannya sedikitpun.

Tujuh kabupaten ini memiliki cara tersendiri untuk menikmati surga utama, tidak ada yang dominan dan terdzalimi. Berbeda, tapi dengan tujuan yang sama, menikmati surga dunia.

Tujuh Kabupaten yang mengitari danau bak sebuah lautan ini diantaranya, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Hambung Hasundutan, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, dan Kabupaten Samosir. Tak melulu objeknya danau, seperti halnya daerah perbukitan lainnya, beberapa kabupaten memiliki surga indah tambahan. Seperti air terjun Sipiso-piso di desa Tongging, Kabupaten Karo. Lalu ada surga budaya di desa Tomok, Kabupaten Samosir. Serta, surga sejarah nenek moyang suku batak di daerah Pushuk Buhit. Itu hanya sebagian kecil surga di seputaran danau ini.

Jika berbicara surga utama, Danau Toba, tidakan ada habisnya. Pastilah tujuan utamanya adalah Parapat, kota wisata untuk menikmati indahnya danau dari dekat. Jika melewati rute normal dengan kendaraan pribadi, akan memakan waktu sekitar 4-6 jam dengan jarak tempuh 183 Km dari kota Medan dan 170,3 Km dari Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang. Jauh memang. Hal ini tentu memakan waktu, tenaga, dan biaya yang berlebih. Permasalahan utama dari wisata ini memang pada akses menuju lokasi. Program pembangunan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi yang diperkirakan akan segera rampunglah solusinya, ini akan menghemat waktu dan tenaga.

Surga indah dari danau luas ini tidak hanya di Parapat saja, jika mau mempersiapkan fisik, bisalah untuk mengitari Danau terluas Asia Tenggara ini. Tentu, waktu satu-dua hari tidak akan cukup. Beberapa daerah saat ini tengah ramai dikunjungi para penikmat alam, karena daerah ini termasuk destinasi "baru" untuk menikmati hamparan danau luas layaknya lautan.

Jika perjalananya di mulai dari Kualanamu menuju Parapat, bisalah singgah sejenak ke bukit Simarjarunjung, Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun. Bukit ini menampilkan keindahan danau dari ketinggian. Selain itu, penikmat alam dapat naik keatas rumah pohon layaknya kali biru, Yogyakarta. Di bukit ini juga disediakan berbagai spot-spot untuk berfoto ria. Perpaduan danau biru yang sangat luas diapit bukit-bukit hijau nan menawan sungguh memberikan gairah untuk melanjutkan perjalanan yang masih di tahap awal.

Setelah melihat danau dari bukit Simarjarunjung, penikmat alam dapat melanjutkan perjalan ke Parapat atau menuju bukit Gajah Bobok, Tongging, Kabupaten Karo melewati jalur Kaban Jahe.

Meski sama-sama mendapati pemandangan danau dari ketinggian, yang unik dari bukit Gajah Bobok adalah bukit tampak seperti gajah yang sedang tidur, dengan belalai yang menjulur ke depan. Dari bukit ini penikmat alam juga dapat melihat gunung Sinabung dari kejauhan. Tempat ini sangat cocok untuk mendirikan tenda dan berkemah. Untuk menuju ke lokasi ini, penikmat alam dihadapkan dengan medan yang cukup berat. Penikmat harus mendaki naik keatas, meski dapat dilalui dengan sepeda motor, jalan yang harus dilewati berbatu dan sempit.

Bukit Gajah Bobok
Bukit Gajah Bobok
Selanjutnya, penikmat alam dapat menuju Paropo, tidak terlalu jauh dari bukit Gajah Bobok. Untuk menuju Paropo, penikmat alam melewati destinasi wisata lainnya, air terjun Sipiso-piso.

Saat menuju ke Paropo, penikmat alam akan di manjakan pemandangan danau sepanjang perjalanan. Melewati pemukiman warga yang bersebrangan dengan danau. Udara segar yang jauh dari polusi, ditambah aktivitas warga setempat yang sebagian besar merupakan petani akan selalu dijumpai. Tontonan petani yang sibuk mengais hasil tani menambah indahnya suasana pedesaan yang belum terkontaminasi.

Paropo berada di Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi. Berbeda dengan bukit Simarjarunjung yang banyak menyediakan spot foto ataupun dengan bukit Gajah Bobok yang indah dan cocok untuk berkemah. Di paropo, penikmat alam dapat merasakan dinginnya air danau. Selain itu, ada pula bukit yang bisa di daki untuk melihat pulau kecil di sekitaran Paropo. Bahkan, pulau kecil itupun dapat dikunjungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun