Menyambut kemerdekaan Indonesia yang ke 75,  RS Medistra sebagai penyedia layanan kesehatan terkini, meluncurkan MRI Esaote untuk pertama kalinya di Indonesia.  Alat penunjang diagnostik terkini yang hanya dimiliki oleh RS Medistra ini, mempunyai dua fungsi sekaligus sebagai diagnostic imaging dan clinical application yang merupakan pertama dan satu satunya beroperasi di Indonesia.
MRI Esaote ini melengkapi alat-alat canggih yang sudah ada sebelumnya di Medistra. Â Alat ini lebih didedikasikan untuk kelainan pada sistem muskuloskeletal, yang meliputi gangguan pada tulang, otot, jaringan ikat, persendian pada alat gerak. Â Cedera pada olahraga contohnya, akan lebih mudah untuk dideteksi dengan alat ini.Â
Jika kita melihat sejarah kebelakang, MRI Esaote yang di kembangkan selama 25 tahun ini memang awalnya digunakan untuk pemeriksaan lutut, bahu dan alat gerak. Kualitas gambar yang dihasilkan juga luar biasa, flexible, gampang digunakan  dan memberikan kenyamanan buat pasien. Â
Salah satu keunggulan dari MRI Esaote adalah Weight-Bearing, dimana alat ini bisa mengambil gambar pasien dalam posisi horizontal maupun vertical. Inilah salah satu keunggulan MRI Esaote yang tidak dimilki oleh MRI lainnya.  Hal ini tentunya juga akan memudahkan para dokter mengguakan alat ini jika nantinya membutuhkan pemeriksaan pada posisi tertentu, jika dibandingkan posisi tradisional saat ini, yaitu posisi terlentang.
MRI Esaote ini kedepannya akan  dikembangkan lagi untuk pemeriksaan kepala dan tulang belakang.  Tentunya hal ini akan sangat membantu para dokter yang membutuhkan pemeriksaan yang lebih luas. Namun untuk saat ini Thoracal Spine dan Brain masih belum bisa dibuat. Beberapa penggunaan MRI Esaote di Medistra ini seperti; Cervical Spine, Lumbar Spine, Shoulder, Elbow, Wrist, hand, Finger, Knee, Ankle.   Penggunaan MRI shoulder masih belum bisa dilakukan dengan weight bearing, tetapi bisa dilakukan dengan dynamic motion (pergerakan dinamik)'. Dimana tujuan dari posisi weight bearing adalah posisi dimana patologi atau kelainan tertentu terlihat lebih jelas dibandingkan jika hanya diperiksa dalam posisi berbaring (supine).
dr Agung Budisatria,M.M