Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung “Menulis bukan sekadar merangkai kata, tapi merawat jiwa dan meninggalkan jejak makna.”

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Mengungkap 2 Rahasia Keberhasilan Beriklan ala Digital Entrepreneur Tangguh

27 Mei 2025   12:37 Diperbarui: 27 Mei 2025   17:06 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mulai aja dulu. Belajar terus. Praktikkan. Menang pasti datang.|Foto: pexels.com/RDNE Stock Project

 "Setiap rupiah yang kamu keluarkan untuk belajar dan beriklan adalah investasi ke dalam dirimu- membangun keberanian, ketekunan, dan masa depan digital yang kamu ciptakan sendiri."

Hai, pejuang digital!

Kalau kamu sedang membaca ini, itu artinya kamu sedang mengambil langkah penting. Langkah tegap menuju masa depan sebagai seorang digital entrepreneur yang mandiri, berani, dan visioner.

Tapi, sebelum kamu masuk terlalu jauh ke dalam dunia digital, izinkan saya berbagi satu rahasia penting. Rahasia ini, tak banyak diajarkan di banyak kursus online pada umumnya. Mereka langsung berbagi bagaimana beriklan di Facebook Ads, Instagram Ads, landing page, pixel, dan lainnya,

Padahal, keberhasilan beriklan itu 20% soal teknis, dan 80% soal mental bisnis dan mindset.

Bagian Pertama: Teknis Itu Penting, Tapi Bukan Segalanya (20%)

Bicara teknis itu, bicara "bengek tektek" dan "tektek bengek" :-)). Teknis itu soal hal printilan, seperti : cara bikin iklan, setting target audience, nulis copywriting, bikin desain visual, pasang pixel, hingga tools pendukung seperti ChatGPT, Canva, atau Ads Manager.

Semua itu bisa dipelajari. Bahkan sekarang, belajar teknis makin mudah dan cepat. Ada banyak tutorial di YouTube atau beragam kursus-kursus online yang harganya terjangkau. Tapi, meski kamu menguasai semuanya, bukan jaminan iklanmu langsung sukses dan cling-cling cuan antri berdesakan masuk rekening.

Kenapa? Karena iklan bukan soal tombol dan setting. Iklan adalah seni komunikasi, eksperimen berani, dan ketahanan mental.
Dan itu semua datang dari bagian kedua ini...

Bagian Kedua: Mindset adalah Pondasi Utama (80%)

Di sinilah letak pembeda antara orang yang terus berkembang, dan yang berhenti di tengah jalan.

Saat kamu mulai beriklan, hal pertama yang datang bukan omzet besar. Tapi masalah, kendala, keruwetan, dan tantangan. Bentuknya bisa beragam penampakan. Akun kena banned, iklan gak perform, komentar negatif, boncos, dan gak ada yang beli.

Bila ini terjadi, jelas itu bukan kegagalan. Itu bagian dari proses belajar. Karena sejatinya, setiap digital entrepreneur sejati adalah: Investor Mental. Bukan hanya invest uang untuk produk dan iklan, tapi juga waktu, energi dan pikiran yang kesemuanya ini untuk menguatkan diri sendiri. Jadi, kalau rugi, jangan menyerah. Itu bukan akhir. Itu tiket masuk ke universitas kehidupan bisnis digital.

Ini memang mudah diucapkan dan dituliskan, namun saat kita mengalaminya sendiri, tentulah tidak mudah. Namun, itulah "garis kehidupannya". Hadapi, hayati, dan nikmati saja prosesnya. Ingat: sulit, bukan berarti tidak bisa!

Catat Ini: Setiap Industri Punya 'Bahasa Iklan'-nya Sendiri

Beriklan untuk produk fashion beda banget dengan produk kuliner. Untuk produk properti pun berbeda. Seperti misalnya, ada riset yang menemukan, iklan properti dengan nuansa warna biru dan turunannya, relatif lebih cepat laku dibandingkan dengan iklan yang menggunakan warna lain.

Produk digital juga butuh pendekatan yang berbeda dari produk fisik.

Tapi ada satu rumus yang berlaku untuk semua:

>>> Mindset pemenang + strategi yang tepat = hasil luar biasa.

Ini artinya, mindset pemenang itu bukan soal siapa yang paling pintar. Tapi, siapa yang paling konsisten belajar dan bertumbuh.

Kunci Motivasinya: "Berani Dulu, Hebat Kemudian."

Jadi, kalau mau beriklan nggak perlu ahli sejak awal. Yang penting, berani mulai. Investasikan maksimal 30% dari yang kita punya. Jangan pula tunggu sempurna baru beriklan. Jangan tunggu jago baru jualan. Karena keahlian itu, seperti dulu saat kita pertama belajar naik sepeda, senyatanya datang dari praktek, bukan dari menunggu.

Ingat: Iklan itu bukan sulap. Tapi iklan adalah alat superpower kalau kita tahu cara menggunakannya, dan kita bisa belajar semuanya.

Kamu Bisa Jadi Digital Entrepreneur Hebat

Sekarang, bayangkan suatu hari nanti...
* Kamu jualan produkmu sendiri, tanpa toko fisik
* Kamu dapat penghasilan dari rumah, dari mana saja
* Kamu bangun brand yang dikenal banyak orang
* Kamu bantu bisnis orang lain lewat keahlian iklanmu
* Kamu bisa membahagiakan keluargamu dan orang-orang yang kamu cintai

Semua itu bukan mimpi. Itu visi yang bisa diwujudkan.

Dan hari ini, kamu sudah mengambil langkah pertamamu. Langkah yang kelihatannya kecil, tapi bisa jadi lompatan besar untuk masa depanmu. Percayalah itu, dan sertakan keyakinan itu dengan doa-doamu.

Akhirnya, Mari Kita Melangkah Bersama

Sebagai seorang sahabat insan pembelajar, saya ingin kamu selalu ingat satu hal ini:

Iklan itu bukan sekadar tombol "Boost Post". Iklan adalah seni membangun kepercayaan, menghidupkan brand, dan menumbuhkan keberanian.

Dan kamu - ya, kamu - punya semua potensi itu di dalam dirimu. Semua perangkat sukses sudah terinstall dalam diri dan jiwamu.

Yuk, mulai perjalananmu.
Satu campaign pertama, satu pengalaman baru.
Karena setiap iklan bukan hanya menjual... tapi membentuk versi terbaik dari dirimu.

Welcome to the digital battlefield. Let's win this together. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun