Setiap kata yang kita ucapkan, baik maupun buruk, akan mengirimkan gelombang energi ke semesta. Prinsip ini tidak hanya relevan dalam spiritualitas Islam, tetapi juga selaras dengan temuan ilmiah tentang kekuatan afirmasi positif. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Isra’ ayat 53: "Katakan kepada hamba-hamba-Ku, 'Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar...'"
Kata-kata buruk, seperti fitnah, ghibah, atau cacian, bukan hanya merusak hubungan antarmanusia, tetapi juga menciptakan getaran negatif yang kembali ke pengucapnya. Sebaliknya, kata-kata positif menguatkan iman, mempererat ukhuwah, dan membawa keberkahan.
Manfaat Menjaga Lisan
Menjaga lisan memberikan manfaat luar biasa, baik secara duniawi maupun ukhrawi. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Ridha Allah SWT. Allah mencintai hamba-Nya yang menjaga lisan. Setiap ucapan yang baik dicatat sebagai amal kebajikan.
2. Surga sebagai balasan. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Barang siapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara dua rahangnya (mulut) dan di antara dua kakinya (kemaluan), maka aku menjamin surga untuknya." (HR Bukhari dan Muslim).
3. Meningkatkan kualitas hubungan sosial. Kata-kata positif menciptakan suasana harmonis, memperkuat hubungan, dan menumbuhkan rasa saling percaya.
4. Melindungi diri dari kebinasaan. Dalam sebuah hadits, Nabi SAW memperingatkan: "Tidaklah manusia terjungkal ke dalam neraka di atas wajah mereka, kecuali akibat lisan mereka." (HR Tirmidzi).
5. Membangun citra diri positif. Orang yang bijak dalam bertutur akan dihormati, dipercaya, dan disukai oleh orang lain.
Praktik Menjaga Lisan dalam Kehidupan Sehari-hari
Agar lisan senantiasa menjadi sumber kebaikan, berikut beberapa cara yang dapat diterapkan: