Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana dengan konsistensi kualitas yang mendapat sorotan headline dan highlight. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg | 📞 +62 813-2045-5598 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Amalan dan Kemuliaan untuk Meniti Jalan Menuju Ridha Allah

4 November 2024   05:33 Diperbarui: 4 November 2024   07:31 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jagalah hati & ingatlah selalu bahwa kemuliaan sejati ada pada takwa, bukan pujian manusia.|Image: Ilustrator AFM

7. Fokus pada Penilaian Allah, Bukan Penilaian Manusia

Akhirnya, kita diajak untuk selalu memusatkan perhatian pada pandangan Allah, bukan pada pandangan manusia. Allah SWT berfirman:

“Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah: 8)

Kemuliaan sejati ada pada cinta dan ridha Allah. Penilaian manusia hanyalah sementara, tetapi penilaian Allah abadi. Dalam kehidupan ini, mungkin kita tak selalu mendapatkan pengakuan atau penghargaan dunia, tetapi kita harus yakin bahwa Allah selalu melihat niat, perjuangan, dan keikhlasan kita. Hanya Dia yang menjadi tujuan utama kita.

Kesimpulan

Amalan yang diterima oleh Allah adalah rahasia-Nya yang mendalam. Pintu taubat yang selalu terbuka memberi kita harapan untuk memperbaiki diri. Amalan terakhir menjadi pengingat agar kita tetap istiqamah dalam iman hingga akhir hayat. Kemuliaan bukan pada fisik atau popularitas, tetapi pada kualitas ruh yang suci. Kita pun diingatkan bahwa kemuliaan tertinggi adalah dikenal dan dicintai oleh Allah dan penghuni langit, bukan sekadar popularitas di dunia. Takwa adalah standar kemuliaan di sisi Allah, bukan penilaian manusia.

Semoga kita menjadi hamba yang diterima amalnya, yang dicintai oleh Allah dan penghuni langit, serta dapat kembali kepada-Nya dengan hati yang tenang. Aamiin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun