Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana dengan konsistensi kualitas yang mendapat sorotan headline dan highlight. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg | 📞 +62 813-2045-5598 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyerupai Sifat Sahabat Terbaik: Perjalanan Hijrah Menuju Kebaikan Abadi

26 April 2024   08:16 Diperbarui: 26 April 2024   08:26 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sahabat terbaik adalah cerita indah tentang kebaikan abadi. | Foto: Sahabat IKM

"Sahabat dan lingkungan pergaulan bisa menarik dan mempengaruhi. Perlahan-lahan, kita mulai menyerupai sifat-sifat mereka."

Selain keimanan dan kesehatan, anugrah terbaik dari Allah dalam hidup ini adalah cinta, kasih sayang, dan persahabatan.

Cinta, kasih sayang, dan persahabatan adalah anugrah terbaik dari Allah dalam kehidupan ini. Cinta memberi makna pada hubungan kita dengan Allah, sesama manusia, dan alam semesta, sementara kasih sayang memperkaya kehidupan dengan kedamaian dan kebahagiaan yang mendalam. Persahabatan, dengan warna, pengaruh, dan arahnya, melengkapi kehidupan kita dengan kebaikan dan keberkahan yang tak tergantikan.

Dengan memelihara dan menghargai anugrah-anugrah ini, kita dapat menjalani kehidupan yang kaya, bermakna, dan In Syaa Allah akan membawa keberkahan bagi diri kita sendiri dan orang lain.

Pilihlah Sahabat Terbaik

Dalam perjalanan hidup, setiap langkah adalah pilihan, dan memilih sahabat adalah salah satu keputusan terpenting yang akan kita buat. Seperti sinar yang memancar dari cahaya, sahabat-sahabat kita membentuk kita dengan lembut, menyusup ke dalam jiwa kita, dan merangkul kita dengan sifat-sifat mereka.

Dengan kata lain, di dalam kehidupan ini, perlahan-lahan kita menyerupai sifat sahabat-sahabat kita, sebagaimana air yang mengikuti arus sungai. Juga perlahan-lahan, seperti titisan air yang mengikuti arus sungai, kita mulai menyerupai sifat-sifat mereka.

Mereka bukan hanya sekadar teman sehari-hari, melainkan penjaga jiwa kita, membentuk esensi dari siapa kita. Jadi, sekali lagi, dalam perjalanan hidup yang penuh pilihan, memilih sahabat adalah keputusan terpenting.

Sebagaimana kata-kata bijak mengungkapkan, "Sahabat dan lingkungan pergaulan itu bisa menarik dan mempengaruhi." Mereka bukan hanya teman sehari-hari, melainkan penjaga jiwa kita.

Tetapi janganlah terlena oleh keadaan. Meskipun perubahan itu terasa perlahan, dampaknya begitu besar. Kita harus waspada, karena disadari atau tidak, sahabat-sahabat kita membentuk esensi dari siapa kita.

Bersiaplah Hijrah dan Dapatkan Pengganti Terbaik

Sesungguhnya, agama dan karakter kita tercermin dari sahabat-sahabat kita. Bisa jadi tanpa kita sadari, kita bisa terpapar oleh karakter mereka, secara perlahan-lahan meresapi baik dari kebaikan maupun keburukannya. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam memilih sahabat-sahabat kita, karena mereka mencerminkan agama dan karakter kita. Segera hijrah jika perlu, karena dalam pencarian sahabat yang baik, kita menemukan kebaikan untuk diri kita sendiri.

Dalam prosesnya, kita mungkin terdorong untuk hijrah, meninggalkan lingkungan yang buruk demi menemukan kebaikan yang lebih besar. Meskipun perubahan itu terasa lambat, janganlah kita terlena, karena setiap langkah kebaikan akan menghasilkan keberkahan yang lebih besar.

Namun, janganlah kita takut kehilangan, karena setiap langkah kebaikan akan digantikan dengan kebaikan, keberlimpahan, dan pencerahan yang lebih baik untuk masa depan. Kaidah psikologis mengajarkan, bahwa jiwa kita tidak akan pernah melepaskan sesuatu tanpa penggantinya.

Berdirilah di Atas Fondasi Takwa

Ingatlah, dalam perjalanan ini, teman yang dekat di dunia bisa menjadi musuh di akhirat. Sehingga, pilihlah sahabat yang berpijak pada fondasi takwa, karena hanya mereka yang akan tetap bersama dalam kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.

Namun, ingatlah bahwa dalam persahabatan, terdapat juga potensi untuk konflik di akhirat. "Pada hari itu, teman-teman karib saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa." (Az Zukhruf 43:67)

Oleh karena itu, pilihlah sahabat yang berdiri di atas fondasi takwa, agar kita dapat bersama-sama dalam kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.

Dengan demikian, dalam perjalanan ini, kita menemukan keindahan yang tak terlupakan. Kita mengalami kedamaian dan kebahagiaan yang abadi, karena perlahan-lahan kita menyerupai sifat-sifat sahabat kita. Inilah yang membawa kita menuju kehidupan yang kaya, berarti, bermanfaat nyata, dan membawa keberkahan bagi diri kita sendiri dan orang lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun