Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yakinkah Kita Bahwa Kita Ini Tidak Sedang Bekerja di Jalan Setan?

23 Maret 2024   07:46 Diperbarui: 23 Maret 2024   08:01 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bekerja di jalan Allah adalah bekerja ikhlas, keras, cerdas, mawas dan tuntas untuk meraih rida Allah. | Image: ideogram

"Bekerja untuk meraih ridha Allah adalah bekerja di jalan yang benar."

Dalam keseharian kita, seringkali kita diperhadapkan dengan tantangan memilih arah dan tujuan dalam bekerja. Sebagai umat Islam, kita memiliki panduan yang jelas dari Nabi Muhammad tentang bagaimana seharusnya niat dan tujuan kita dalam bekerja.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh At Thobroni dalam al-Mu'jam al-Ausath, Nabi memberikan panduan yang sangat berharga tentang niat bekerja yang mendapat ridha Allah .

Ada beberapa niat bekerja yang disebutkan dalam hadis tersebut yang termasuk dalam konsep Fii Sabilillah, yakni bekerja di jalan Allah .

Pertama, adalah ketika seseorang bekerja untuk mencukupi kebutuhan anaknya yang masih kecil. Ini adalah bentuk ibadah karena memenuhi tanggung jawab keluarga, sehingga niat tersebut dianggap sebagai bekerja di jalan Allah .

Kedua, jika seseorang bekerja untuk mencukupi kebutuhan kedua orangtuanya yang sudah tua. Ini adalah bentuk penghormatan dan kebaktian kepada orang tua, yang juga dianggap sebagai ibadah di hadapan Allah .

Dan ketiga, adalah ketika seseorang bekerja untuk menutupi kebutuhan dirinya sendiri, sehingga tidak membutuhkan bantuan dari orang lain. Ini mencerminkan sikap mandiri dan tanggung jawab atas diri sendiri, yang juga dilihat sebagai bentuk ibadah.

Namun, Nabi Muhammad juga memberikan peringatan yang sangat tegas bagi mereka yang bekerja dengan niat yang salah. Bagi mereka yang bekerja semata-mata untuk meningkatkan status sosial atau untuk berbangga-bangga dengan penghasilan, mereka sebenarnya telah terjerumus ke dalam jalan yang diingkari oleh Allah , yaitu jalan setan.

Jangan sampai kita bekerja untuk meningkatkan gengsi, status sosial, atau untuk berbangga-bangga. Semisal memaksakan diri untuk membeli dan mendapatkan sesuatu dengan transaksi ribawi. Sebab, dalam Islam, keberkahan tidak akan menyertai hasil dari upaya yang dilakukan dengan niat yang tidak benar.

Penting bagi kita untuk selalu merenungkan niat dan tujuan kita dalam bekerja. Kita harus selalu mengingat bahwa setiap tindakan yang kita lakukan, termasuk bekerja, seharusnya dilandasi oleh niat yang ikhlas semata-mata untuk meraih ridha Allah .

Dengan memperbaiki niat dan tujuan kita dalam bekerja, kita dapat menjadikan setiap aktivitas kita sebagai ibadah yang mendekatkan diri kepada-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun