Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Dampak AI Secara Statistik Menyeramkan, Bagaimana dengan Perubahan dan Peluangnya?

1 Juni 2023   05:52 Diperbarui: 2 Juni 2023   08:00 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Kecerdasan buatan yang menguasai hampir di segala lini kehidupan. (KOMPAS)

"Melihat dampak AI pada pekerjaan adalah langkah penting dalam mempersiapkan diri menghadapi perubahan masa depan."

Bagi sebagian orang, kekhawatiran tentang jumlah pekerja yang akan terdampak, kehilangan pekerjaan, atau digantikan oleh kecerdasan buatan (AI) menjadi isu yang mengkhawatirkan. 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghadapi dengan bijak, proaktif, dan serius beberapa sumber informasi yang tertera di bawah ini, yang membutuhkan perhatian dan tindakan lanjutan.

*) Menurut laporan Goldman Sachs baru-baru ini, kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi diperkirakan akan mempengaruhi 300 juta pekerjaan di seluruh dunia (iotforall.com, 15 April 2023 & forbes.com, 31 Mar 2023). 

Namun, meskipun laporan tersebut menyebutkan bahwa AI dapat menggantikan 300 juta pekerjaan penuh waktu dan sekitar seperempat pekerjaan di AS dan Eropa.

Sebuah studi terbaru oleh Pew Research menemukan bahwa sebagian besar pekerja di 10 negara maju dan berkembang berharap komputer dapat melakukan lebih banyak pekerjaan yang saat ini dilakukan oleh manusia daripada menggantikan pekerjaan mereka (bbc.com).

*) The Brookings Institution memperkirakan 36 juta pekerja akan kehilangan pekerjaan karena AI (techjury.net, 12 Jan 2023).

*) McKinsey & Company memperkirakan bahwa otomatisasi akan menggantikan antara 400 dan 800 juta pekerjaan pada tahun 2030, membutuhkan sebanyak 375 juta orang untuk berpindah kategori pekerjaan seluruhnya (iotforall.com, 30 Jan 2023).

*) Pada tahun 2030, kehilangan pekerjaan karena AI dan otomatisasi dapat memengaruhi 14% tenaga kerja global (gitnux.com).

Penting untuk dicatat bahwa meskipun AI akan menyebabkan perpindahan pekerjaan, AI juga akan menciptakan peluang kerja baru. 

Forum Ekonomi Dunia memperkirakan bahwa meskipun peralihan ke otomasi mungkin berarti hilangnya sekitar 75 juta pekerjaan, akan ada 133 juta pekerjaan baru yang diciptakan sebagai konsekuensi langsung dari penambahan tenaga kerja mesin (techjury.net).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun