Mohon tunggu...
Agung Beni Wijaya
Agung Beni Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Kadang adaptasi film dari game banyak yang kurang seru

Coba bahas film atau game yang punya alur cerita menarik

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Melawan Efek Kecanduan Merokok

20 Desember 2023   07:25 Diperbarui: 20 Desember 2023   07:59 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merokok adalah salah satu kebiasaan buruk yang dapat membahayakan kesehatan. Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, termasuk 70 karsinogen. Paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk kanker, penyakit jantung, stroke, dan penyakit pernapasan.

Berhenti merokok adalah salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan untuk kesehatan. Ketika berhenti merokok, tubuh mulai pulih dari efek negatif asap rokok. Berikut adalah beberapa perubahan yang terjadi dalam tubuh segera setelah berhenti merokok:

  • Dalam 20 menit: Tekanan darah dan detak jantung mulai turun.
  • Dalam 12 jam: Kadar oksigen dalam darah kembali normal.
  • Dalam 24 jam: Fungsi paru-paru mulai membaik.
  • Dalam 72 jam: Risiko serangan jantung menurun.
  • Dalam 2 minggu: Perasa dan penciuman mulai membaik.
  • Dalam 1-9 bulan: Batuk dan sesak napas mulai berkurang.
  • Dalam 1-2 tahun: Risiko kanker paru-paru mulai menurun.
  • Dalam 5-10 tahun: Risiko penyakit jantung mulai menurun.

Berhenti merokok juga dapat meningkatkan kualitas hidup. Selain itu akan memiliki lebih banyak energi, merasa lebih baik secara keseluruhan, dan mengurangi risiko berbagai penyakit serius.


Iklan Rokok Masih Merajalela di Asia Tenggara


Artikel "Tobacco Advertising Still Rife in Southeast Asia" oleh McCall (2014) menyoroti prevalensi iklan rokok yang tinggi di Asia Tenggara. Artikel ini membahas dampak negatif iklan rokok terhadap kesehatan masyarakat, khususnya peningkatan risiko inisiasi dan ketergantungan merokok, terutama di kalangan anak muda.

McCall menemukan bahwa iklan rokok masih umum ditemukan di media cetak, elektronik, dan luar ruang di Asia Tenggara. Iklan-iklan ini sering kali menargetkan anak muda dan menampilkan citra yang positif tentang merokok.

Iklan rokok dapat berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dengan cara berikut:

  • Meningkatkan risiko inisiasi dan ketergantungan merokok: Iklan rokok dapat menarik perhatian anak muda dan membuat mereka lebih mungkin untuk memulai merokok. Iklan rokok juga dapat membuat orang yang sudah merokok lebih sulit untuk berhenti.
  • Menimbulkan efek kesehatan negatif: Paparan iklan rokok dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk kanker, penyakit jantung, dan stroke.
  • Meningkatkan biaya perawatan kesehatan: Iklan rokok dapat meningkatkan biaya perawatan kesehatan dengan menyebabkan lebih banyak orang terkena penyakit yang terkait dengan merokok.


McCall berpendapat bahwa iklan rokok merupakan faktor penting yang berkontribusi terhadap prevalensi merokok yang tinggi di Asia Tenggara. Dia mendesak pemerintah di kawasan ini untuk mengambil langkah-langkah untuk membatasi atau melarang iklan rokok.

Langkah-langkah yang dapat diambil oleh pemerintah untuk membatasi iklan rokok antara lain:

  • Mengembangkan undang-undang yang melarang iklan rokok di semua media: Undang-undang ini akan melarang semua bentuk iklan rokok, termasuk iklan di media cetak, elektronik, dan luar ruang.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya iklan rokok: Pemerintah dapat melakukan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya iklan rokok.
  • Menyediakan sumber daya untuk membantu orang berhenti merokok: Pemerintah dapat menyediakan sumber daya, seperti layanan konseling dan terapi, untuk membantu orang berhenti merokok.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, pemerintah dapat membantu mengurangi prevalensi merokok dan meningkatkan kesehatan masyarakat di Asia Tenggara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun