[caption id="attachment_362680" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri"][/caption]
[caption id="attachment_362688" align="aligncenter" width="506" caption="dokpri"]
Srengseng di daerah Jakarta Barat memiliki daya tarik berupa hutan kota yang meneduhkan wilayah sekitarnya, tak jauh dari perempatan raya Joglo ke arah Kebon Jeruk anda akan mendapati areal yang sejuk ini. Tiket masuk yang dipatok terbilang sangat murah, pengunjung bisa masuk ke dalam Hutan kota sebelum ditutup pintu gerbangnya jam 17.00. Ongkos parkir kendaraan dihitung sekali parkir secara manual bukan sistem per jam sehingga tak terlalu membebani pengunjung. Warga yang mengunjungi Hutan Kota bisa sejenak melepas penat dan lelah untuk menghirup Oksigen sebanyak banyaknya. Terletak di tengah kota menjadikan Hutan sebagai paru paru kota tak terlalu sulit dijangkau, fasilitas permainan anak anak disediakan secara gratis tak jauh dari pintu masuk. Ada tempat yang dibuat semacam panggung dengan tempat duduk penonton melingkar ditepi, dan danau yang bisa dipancing ikannya. Aneka tumbuhan yang mungkin masih terdengar asing ditelinga memenuhi hampir 85% areal ini, mulai daripohon Kedondong, Sawo Duren, Ketapang, Pohon Kupu Kupu, Bidara laut, Buni dan aneka pohon lainnya.
[caption id="attachment_362681" align="aligncenter" width="527" caption="dokpri"]
[caption id="attachment_362682" align="aligncenter" width="594" caption="dokpri"]
Hutan kota adalah hutan atau sekelompok pohon yang tumbuh di dalam kota atau pinggiran kota. Dalam arti yang lebih luas bisa berupa banyak jenis tanaman keras atau pohon yang tumbuh di sekeliling pemukiman. Hutan kota bisa merupakan hutan yang disisakan pada perkembangan kota atau sekelompok tanaman yang sengaja dibuat untuk memperbaiki lingkungan kota. Hutan kota penting untuk keseimbangan ekologi manusia dalam berbagai hal seperti, kebersihan udara, ketersediaan air tanah, pelindung terik matahari, kehidupan satwa dalam kota dan juga sebagai tempat rekreasi. Hutan kota bisa mengurangi dampak cuaca yang tidak bersahabat seperti mengurangi kecepatan angin, mengurangi banjir, memberi keteduhan. Juga memberikan efek pengurangan pemanasan global. ( SUMBER )
Manfaat hutan kota yang saya baca pada brosur di papan yang berdiri di dekat pintu masuk dapat dirangkum sebagai berikut ; pohon disekitar hutan kota menyerap karbondioksida dan meghasilkan oksigen atau mengurangi polusi, mengatasi banjir atau mengatasi penggenangan air, menjadi habitat satwa seperti burung dan serangga, mengurangi erosi karena pohon membantu menahan tanah pada tempatnya. Peredam kebisingan atau mengurangi olusi suara mobil, kendaraan dll. Memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika, menciptakan keseimbangan dan keserasian iklim fisik kota, mendukung kelestarian dan keanekaragaman hayati Indonesia. Menahan angin
[caption id="attachment_362684" align="aligncenter" width="621" caption="dokpri"]
[caption id="attachment_362685" align="aligncenter" width="546" caption="dokpri"]
Kehadiran Hutan kota ibarat Oase di tengah padang pasir, keberadaannya menyejukkan wilayah dan warga ibukota terutama yang tinggal di sekitarnya. Sebagian besar wilayah Ibukota terkenal dengan panas dan polusi, setidaknya sedikit terkurangi sumuknya. Secara prosentase wilayah jakarta masih belum berimbang perbandingan antara lahan yang dimanfaatkan untuk hutan kota, dan lahan untuk fungsi lainnya. Ada tujuh tempat di ibukota yang saya berhasil lacak untuk pemanfaatan hutan kota yaitu Hutan Mangrove Muara Angke, Taman Tebet Honda, Hutan Srengseng, Hutan Kota Kemayoran, Hutan Kota Mabes ABRI Cilangkap, Hutan Kota Lanud Halim Perdana Kusumah, Hutan Kota Manggala Wanabakti. ( SUMBER ). Peran serta masyarakat memang sangat dibutuhkan bagi kelangsungan dan kelestarian hutan kota, terutama untuk menjaga kebersihan dan menjaga fasilitas yang disediakan. Beberpa tempat fasilititas umum yang disediakan gratis sering saya temui kurang terawat, mulai dari sampah yang berserakan, permainan banyak yang rusak, bagi muda mudi lazim menjadikan sebagai tempat mesum. Coretan coretan memenuhi tembok dan sebagian pepohonan. Lalu kalau bukan kita yang sadar merawat dan menjaga itu semua maka siapa lagi?