Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pada Saatnya Tangisan Bombay Itu Akan Menjelma Syukur

29 Maret 2020   07:07 Diperbarui: 29 Maret 2020   20:51 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan biarkan hal demikian berlarut-larut, karena sunatullah tetap berlaku sesuai porsinya. Menjadi kesempatan setiap orang, mengais hikmah sesuai kapasitasnya sendiri | Sumber gambar ; Nakita.Grid.ID.

Otak kami seperti diajak mengingat mundur, tentang kenangan  bersama nama yang baru disebutkan dan telah berpulang ke alam baqa  satu tahun lalu.

Sebagai saudara kami lumayan hapal kebiasaannya, kakak X  sangat mudah tersulut panik dan berujung stres kalau menghadapi satu permasalahan.

Dan kalau sudah stres, penyakit menahun yang diderita mendadak kambuh dan seisi rumah menjadi kalut dan kalang kabut

Masih terekam jelas di ingatan saya, ketika pagi belum sempurna, langit subuh hendak menjelang dan kabar perihal kepergian saudara kami tercinta tersiarkan.

Hati ini begitu gelisah, keriuhan kecil di WA keluarga menyibukkan kami tentang koordinasi dan berbagi tugas untuk teknis kepulangan dari rumah sakit.

Tangisan bombay tak bisa dielakkan, ketika mobil jenasah merapat ke pintu gerbang depan rumah, disambut berjajar kerabat, handai taulan dan para tetangga.

Kami kakak beradik luluh dalam duka mendalam, hanyut dalam prosesi pemakaman tabur bunga, kemudian mengirim doa bersama tetangga sekitar dalam tahlil selama sepekan.

suasana tahlilan- dokpri
suasana tahlilan- dokpri
-------

Di situasi dan kondisi seperti belakangan ini, terbersit di benak saya tentang rasa syukur, perihal kepergian kakak X setahun silam.

Bahwa kepergian saudara kami tercinta adalah takdir itu tak dipungkiri, tetapi penerimaan dan hikmah dibalik semua itu, ternyata baru saya sadari sekarang.

Di WAG keluarga, kami mengingat kejadian tentang tangisan bombay saat penyambutan jenasah. Dan air mata itu, ternyata di kemudian hari berubah menjadi hikmah dan syukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun