Loby Green Office Park (GOP) 9 BSD City,  selasa pagi  (12/1'20) itu tampak ramai. Sungguh excited, berada di tengah-tengah anak muda brilian ini. Di lubuk hati terdalam menggumam doa, kelak anak saya mengikuti jejak pemuda bertalenta di depan mata-- Amin.
Sinar Mas Land melalui BSD City, menyediakan wadah yang mendukung bakat-bakat  luar biasa ini. Anak muda keren dan cerdas, siap mempersembahkan karya terkait digital dan tehnologi.
Saya merasa beruntung, menjadi saksi prosesi wisuda "Apple Developer Academy" angkatan kedua. Â Untuk angkatan ini, terhitung 194 lulusan siap diwisuda. Setelah mengikuti program beasiswa, selama sepuluh bulan (April'19- Januari'20).
Acara Apple Graduation Academy semakin istimewa, berkenan hadir Mentri Riset, Teknologi dan Kepada Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.
O'ya, program beasiswa Apple Developer Academy di BSD City, adalah kolaborasi lintas sektor antara Apple Inc. dengan Sinar Mas Land, dari sektor pengembang dan Binus University, dari sektor akademis.
Saat ini Apple Developer Academy, hanya ada tiga di seluruh dunia, yaitu di Brasil, Italia dan Indonesia (tepatnya di BSD City). Indonesia menjadi yang pertama di Asia.
Tujuan Akademi ini, mencetak sumber daya manusia (SDM) Indonesia dengan kompetensi pengembangan aplikasi kelas dunia. Wisudawan nantinya diharapkan, mampu mendorong perkembangan ekonomi digital nasional, serta berkontribusi terhadap nilai ekspor Indonesia.
Sinar Mas Land mendukung pengembangan talenta digital, dengan menciptakan kawasan Digital Hub di BSD City Tangerang Selatan.
Siapa tak betah, berada dan tinggal di kawasan BSD City. Lingkungannya hijau dan asri, pepohonan bertumbuh di sepanjang jalan. Udara segar melingkupi, berlimpah ruah oksigen di kala terik.
Sepuluh bulan siswa Apple Developer Academy digembleng, melakukan inkubasi atau pendalaman teknologi. Pada tahapan ini, setiap siswa dituntut kreatif menciptakan produk teknologi yang bisa bermanfaat dan dinikmati masyarakat.
Maka pada sesi presentasi, saya sangat antusiast menyimak (perwakilan) wisudawan menjelaskan aplikasi yang telah diciptakan.
Diantaranya ada aplikasi Qiroah, Teman Netra, Leastric, Hearo dan Canting. Menyimak satu persatu pemaparan, menyadarkan saya bahwa Indonesia benar memiliki SDM kompeten di bidang digital dan teknologi.
Dan sekolah informal Apple Developer Academy di BSD City, tak ubahnya seperti laboratorium mewadahi talenta luar biasa. Sangat mungkin di kemudian hari, akan lahir aplikasi standard global buah karya anak bangsa.
Aplikasi Qiroah,Â
Indonesia, dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Mengaji adalah kegiatan paling jamak, dilakukan masyarakat sedari kecil. Saya sendiri belajar juzz ama, ketika duduk di bangku taman kanak (umur 6 th-nan). Sekarang marak Taman Pendidikan Quran (TPQ), untuk anak usai Playgroup.
Peminat membaca Al Qur'an terus ada, jadi musti diperhatikan cara membacanya. Membaca Al Qur'an, tidak boleh sembarang membaca. Â Musti jelas tartilnya, karena beda pengucapan huruf artinya akan jauh berbeda.
Aplikasi Qiroah hadir, untuk mendukung metode belajar membaca Al-Quran secara tatap muka (talaqqi). Sembari menyimak presentasi, benak saya seperti diajak mengingat, bagaimana saya dulu terata-bata belajar tajwid di hadapan ustazah.
Melalui "Qiroah", pengguna aplikasi ini dilatih untuk melafalkan setiap ayat Al Qur'an dengan benar sesuai dengan harakatnya.
Terdapat teknologi Machine Learning, yang sangat membantu dengan memberi reaksi atau tanggapan. Ketika pengguna ingin melafalkan pada bagian tertentu, aplikasi memperdengarkan frasa dan pengucapan ayat-ayat Al-Quran.
Uniknya, apabila kita salah dalam pengucapan, maka akan ada reaksi khas bahwa bacaan kita salah (ditandai sengan suara melalui speaker). Pun apila pengucapan benar, aplikasi akan memberi tanggapan benar.
Selain Qiroah, ada beberapa aplikasi dipresentasikan. Seperti Teman Netra, untuk membantu saudara kita yang memiliki keterbatasan penglihatan.
Sehingga bisa terbantu, pada saat membaca teks, buku, brosur, label makanan, menu restoran hingga pembacaan nominal uang.
Kemudian ada aplikasi Leastric, diciptakan guna mengawasi pemaikaian daya listrik sehingga pemakai bisa menghemat pemakaian dan membantu lingkungan.
Selanjutnya aplikasi Hearo, diciptakan untuk membantu saudara kita yang kesulitan pendengaran. Sehingga tetap bisa berkomunikasi dengan bahasa isyarat, mengubahnya dalam bentuk teks.
Satu lagi aplikasi Canting, sesuai dengan namanya aplikasi ini memberikan pengalaman imersif dan nyata untuk menciptakan karya seni Batik.
Irawan Harahap, selaku Project Leader Digital Hub Sinar Mas Land menyampaikan, bahwa Lulusan Apple Academy batch kedua ini diharapkan akan memperkaya Digital Hub yang sedang membangun ekosistem tech and digital.
Dan tidak berhenti sampai batch dua saja, kini telah dibuka pendaftaran "Apple Developer Academy". Tercatat 2000 pelamar siap diseleksi, mereka berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Â Pelatihan bacth 3 akan dimulai pada Februari hingga Desember 2020.
"Talenta-talenta berkelas dunia inilah yang akan menjawab kebutuhan para pelaku industri digital kedepannya." Ujar Irawan
----
Sementara Digital Hub, berada di kawasan seluas 25,86 Ha di bagian selatan Green Office Park, BSD City. Â Beberapa perusaahan di bidang IT, seperti Grab Indonesia, BSD Innovation Lab, Huawei, Sales Stok, Ev Hive, Orami sedang direlokasi ke kawasan Digital Hub.
Sejumlah institusi pendidikan di bidang coding juga ada, seperti Apple Developer Academy ada Binar Academy, Techpolitan, dan Purwadhika.
Keberadaan institusi tersebut berguna untuk men-supply para tenaga developers ke sejumlah perusahaan mulai dari skala multinational dari skala startup dan beragam tech company di kawasan ini.
Semoga bermanfaat.