Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Beda Lebaran di Kota dan di Kampung Halaman

14 Juni 2018   11:33 Diperbarui: 14 Juni 2018   14:12 2295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepanjang hari di lebaran pertama, kami habiskan sowan ke keluarga dekat di beda kampung. Selain kami berkunjung ke rumah orang dituakan, di rumah ibu juga menerima kunjungan balik. Anak dari pakde bude, bergantian datang untuk silaturahmi.

Pada kunjungan antar keluarga sedarah ini, tak bosan ibu menjelaskan silsilah keluarga. Bagaimana garis darah,  hubungan dengan orang yang dikunjungi atau mengunjungi kami. 

kumpul bareng keluarga di kampung -dokpri
kumpul bareng keluarga di kampung -dokpri
Suasana rumah menjadi penuh, mengingat di rumah berkumpul dua keluarga besar. Ibu dengan enam anak dan empatbelas cucu, sementara dari tujuh anak Pakde membawa serta duabelas cucu. Bayangkan, betapa penuh sesak ruang tengah di rumah kami.

Lebaran hari pertama, berlangsung sampai malam hari. Saudara jauh berdatangan, mengahturkan sungkem pada ibu tanda penghormatan. Ibu saya yang anak mbarep, didatangi adik-adiknya yang sudah bercucu.

Pada hari lebaran kedua, dilanjutkan dengan beranjang sana dengan saudara dekat. Pakde bude dari garis ibu saya, kebetulan tinggal di desa yang sama dalam satu RT. Suka cita mewarnai ajang kunjung mengunjungi, berbagi kisah dengan saudara segaris keturunan.

Setelah keluarga terdekat disambangi, sepanjang perjalanan mampir di rumah tetangga. Bersua dengan teman SD, SMP yang masing-masing sudah beranak pinak. Ah, indahnya bersua dengan teman dari masa lalu. kami yang sudah terpisah jarak dan waktu, mengenang jejak yang pernah sama-sama ditorehkan.

Saya yakin, setiap daerah akan beda tradisi merayakan lebaran. Seperti suasana di prumahan ibu mertua, jauh bebeda dengan suasana di kampung halaman saya. Seperti kata pepatah, 'Lain ladang Lain Belalang, Lain Lubuk Lain Ikannya.'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun