Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Memperhatikan Kecukupan Gizi dan Stimulasi pada Balita

29 Desember 2017   11:00 Diperbarui: 2 Januari 2018   06:19 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya mulai akrab dengan istilah Stunting, setelah beberapa waktu lalu, mengikuti kelas Gizi dan Kesehatan bersama Kompasiana. Pun ketika "Yayasan Sayangi Tunas Cilik," mengadakan sarasehan bertema stunting, saya tidak ragu segera mendaftar.

Sebagai suami sekaligus ayah, sangat penting terlibat dalam urusan tumbuh kembang anak. Selain itu menjadi partner istri, saling membahu dalam hal pengasuhan.

Acara Sarasehan bertema stunting, diadakan di kawasan Jakarta Pusat, menghadirkan Dr Entoz Zainal S.P. MPHM, beliau adalah Kasubdit Promosi Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kemenkes BAPPENAS.

Tahu kan apa itu stunting? Satu kondisi ketika balita lebih pendek dari tinggi badan standart seusianya.

 Anak stunting, rentan terhadap penyakit, cenderung tidak berprestasi. Pada saat dewasa berisiko kegemukan, sehingga berpotensi terkena penyakit tidak menular (Jantung, Hypertensi, Diabetes, dsb).

Yayasan Sayangi Tunas Cilik, memandang pentingnya keterlibatan semua pihak, mendukung program pemerintah dalam mengatasi stunting.

Peran blogger dan netizen sangat penting, guna menyuarakan percepatan dalam mengatasi stunting. Blogger punya kapasitas dan jaringan, guna menyampikan sebuah isu kepada masyarakat luas.

-0-

Dr Entoz Zainal S.P. MPHM, Kasubdit Promosi Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kemenkes BAPPENAS - dokpri
Dr Entoz Zainal S.P. MPHM, Kasubdit Promosi Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kemenkes BAPPENAS - dokpri
Dari penjelasan narasumber kredibel, saya baru tercerahkan, bahwa tinggi badan bisa dijadikan indikator kesehatan, ekonomi bahkan kemajuan suatu bangsa.

Kok bisa ? indikator dari berat badan menurut umur (balita) saja ternyata tidak cukup.

Berat badan, tidak bisa memberikan gambaran tentang pemahaman yang cukup tentang gizi.  Akhirnya, dicari indikator lain yaitu tinggi sebagai sample gold standart.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun