Mohon tunggu...
Agung Widiatmoko
Agung Widiatmoko Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Biasa

Menulislah selama bisa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Welcome to The Cave (Covid 19)

9 April 2020   14:54 Diperbarui: 9 April 2020   15:04 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Welcome to the Cave (Covid 19)

Judul diatas seperti ke barat baratan, seperti halnya sebuah singkatan COVID 19 yaitu Corona Virus Disease 19. Selamat datang dj Gua Covid 19 itulah terjemah bebasnya secara Bahasa Indonesia, kenapa saya menyebutnya demikian, karena kita semua seolah memasuki ruangan gelap atau gua yang begitu pekat tanpa sepercik cahaya sedikitpun, dan kita berjalan di dalam kepekatan kegelapan itu tadi.

Bayangkan saja dengan kehadiran Covid 19 atau Corona Virus disease 19, para ilmuwan, para cerdik cendekia, para pemimpin Negara di berbagai belahan dunia pun saling merayakan ketakutan dan menunjukan kekerdilanya dihadapan makhluk yang begitu sangat kecil dan hampir tak terlihat oleh mata, beberapa Negara bahkan meningkatkan keamanan demi pencegahanya termasuk dengan melakukan berbagai upaya pembatasan pembatasan pergaulan sosial, menjaga jarak bahkan lockdown.

Kita bisa membayangkan berapa ribu atau juta para ilmuwan yang ada di dunia ini?  Hanya untuk menemukan vaksin atau obat saja mereka kewalahan, terlepas dari itu ada yang berkata mungkin vaksin itu sudah ada sebelum virus atau Covid 19 itu ada dan menulari ribuan manusia di berbagai Negara, karena ada yang beranggapan bahwa ada semacam Konspirasi Global. Tetapi semua masih menerka nerka.

Pemberitaan di media pun semua hanya persoalan Covid 19 tak ada yang lainya, semua di sibukan dengan satu nama Corona Virus Disease.

Disisi lain ada yang beranggapan bahwa virus Corona atau bahkan semua menyebut dengan Pandemi, ini sebagai anti virus bagi bumi agar manusia rehat dari segala aktivitasnya yang selama ini terlalu sibuk beraktivitas san merusak bumi dengan eksploitasi alam besar besaran dan lain sebagainya. 

Ada juga yang memandang bahwa Pandemi berupa virus Corona ini merupakan bukti kebesaran Tuhan bahwa manusia sepintar dan sepandai apapun Ilmunya tak berdaya dihadapan Tuhan dan itu terbukti dengan cukup Tuhan menghadirkan virus yang begitu sangat micro ukuranya di banding manusia.

Sementara disisi lain kita masih bertanya tanya sebenarnya virus ini berasal dari mana? Apakah benar dari kelelawar atau dari hewan reptil dan lain sebagainya? Kenapa tidak dari dulu virus ini hadir? Sebab kelelawar dan reptil tidak hanya ada di tahun ini melainkan sudah ada sebelum manusia lahir dan hadir di muka bumi.

Welcome To The cave Covid 19, selamat datang di Gua Corona virus 19, bagaimanapun kegelapan di dalam gua yang begitu pekat ini, kita masih harus terus berjalan menyusurinya entah akan bertemu dengan sepercik cahaya ataukah justru kita akan semakin masuk kedalam lubang yang semakin gelap dan pekat.

Kita belum sama sama tahu bagaimana ujung dari kehadiran Covid 19 ini apakah justru Gua Covid 19 ini akan menghantarkan kita pada sepercik cahaya terang benderang selepas kita mengarungi kegelapan jalan atau Gua covid ini ataukah Covid 19 ini justru sebagai penghantar menuju Gerbang Gelap dunia dari peradaban umat manusia dan penduduk bumi? 

Kita hanya bisa menerka nerka dan berharap semoga kita semua segera menemukan ujungnya entah menemukan sepercik cahaya ataukah menuju Gerbang gelap dunia tadi.

Agung widiatmoko
Malang 09 april 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun