Mohon tunggu...
Agus Setiawan
Agus Setiawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

students economic development of state islamic university syarif hidayatullah jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Sentuhan Pembangunan Model Baru

21 Agustus 2011   05:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:35 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percepatan pembangunan ekonomi di daerah memang menjadi salah satu tujuan program transmigrasi selain pengentasan masyarakat dari kemiskinan dan mengatasi masalah penyebaran penduduk. Sentuhan pembangunan model baru transmigrasi dirasakan sangat pas dan sesuai dengan harapan pemerintah daerah yang berkomitmen memajukan daerahnya.

Buktinya, Lunang Silaut terus bergerak. Bisa jadi, dalam beberapa tahun ke depan, Lunang Silaut akan menjelma menjadi kota baru, meninggalkan keterpurukannya. Mereka tak menyangka segala kemudahan itu bisa didapatkan.

Semuanya berawal dari kerja keras. Paradigma bahwa Lunang Silaut terpencil justru dibalik. Kawasan itu, secara konteks regional, harus dilihat sangat strategis untuk dikembangkan menjadi kawasan pengembangan karena terletak di wilayah perbatasan Provinsi Sumatra Barat dengan Provinsi Bengkulu dan Provinsi Jambi. Letak yang di ujung itu harus dianggap sebagai kemudahan membuka akses ke dua provinsi tetangga. Lunang Silaut harus menjadi 'muka' Provinsi Sumatra Barat, bukan wajah 'belakang'.

Padahal, sebelum ditetapkan sebagai Kota Terpadu Mandiri (KTM), gempa sempat melanda Pesisir Selatan, termasuk Lunang Silaut, pada tahun 2007. Peristiwa itu sempat mengundang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang ke Pesisir Selatan (Pessel) dan melakukan kunjungan ke Lunang Silaut.

Dengan pengembangan kota yang dikenal dengan KTM itu, masyarakat akan cepat bangkit dari keterpurukan, baik keterpurukan ekonomi maupun sarana dan prasarananya.

Apalagi, sejak ditetapkan sebagai KTM, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan langsung tancap gas membangun KTM Lunang Silaut. APBD terus dikucurkan. Tahun 2008 mencapai 6,5 miliar rupiah, tahun 2009 juga 6,5 miliar rupiah, sementara memasuki tahun 2010, meningkat menjadi 12,5 miliar rupiah, dan tahun 2011 sebesar 11 miliar rupiah.

Bupati Pesisir Selatan H Nasrul Abit mengatakan pembangunan KTM Lunang Silaut sudah menghabiskan biaya 43 miliar rupiah sampai tahun anggaran 2011 ini. Hingga kini, pembangunan KTM itu sudah mencapai tahapan pengembangan, yakni pembangunan infrastruktur dan sarana penunjang lainnya.

Setidaknya, untuk pengembangan KTM, termasuk pembangunan sarana dan prasarana penunjang, akan menghabiskan dana 100 miliar rupiah. Sejak awal hingga memasuki tahapan pengembangan ini, KTM Lunang Silaut sudah menelan dana APBN dan APBD kabupaten 42 miliar rupiah lebih.

Dana itu 30 miliar rupiah dari APBN dan 13 miliar rupiah lebih dari ABPD Kabupaten Pesisir Selatan. Luas lahan yang dibutuhkan untuk KTM Lunang Silaut 56.436 hektare. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pengembangan KTM ialah rumah sakit, jalan aspal beton, sekolah tingkat SD sampai SLTA, sarana olah raga, dan fasilitas umum lainnya.
Di pusat kawasan itu juga akan dibangun pusat-pusat perbelanjaan, pemasaran hasil daerah, dan fasilitas penunjang perekonomian masyarakat sehingga kawasan tersebut layak menjadi sebuah kota.

Untuk pengembangan KTM ke depan, Pemerintah Kabupaten tidak hanya tinggal diam. Selain menyediakan lahan dan dana pendamping, ada upaya lainnya untuk kelancaran pelaksanaan pembangunan sehingga kawasan itu menjadi KTM.
Rencananya, tahun 2012 nanti, Pemkab Pesisir Selatan mengajukan proposal untuk kelanjutan pembangunan Lunang Silaut sebesar 45 miliar rupiah. Diharapkan pembangunan KTM Lunang Silaut selesai sebelum 2015. aan/E-8

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun