Mohon tunggu...
Agni Marwan
Agni Marwan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi membaca, menulis dan juga menyukai kegiatan yang berkaitan dengan seni

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggali dan Mengembangkan Minat dan Bakat Anak Prasekolah sejak dini

23 Juli 2025   16:07 Diperbarui: 26 Juli 2025   07:04 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa PGPAUD Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Universitas Muhammadiyah Sukabumi yang tengah menempuh mata kuliah PPD (Perkembangan Peserta Didik) & Konseling, mendapatkan pembelajaran mendalam mengenai pentingnya bimbingan minat dan bakat anak usia dini pra sekolah.Melalui mata kuliah ini, para mahasiswa tidak hanya memahami karakteristik perkembangan anak, tetapi juga dibekali pemahaman tentang bagaimana menggali potensi anak sejak usia prasekolah, termasuk mengenali minat dan bakat anak sebagai dasar pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

Bunda Elnawati M.Pd: Bakat & Minat Anak Harus Digali Sejak Dini

Dari kami kelompok 1 yang mengampu mata kuliah pendidikan PPD dan Konseling mengungkapkan "setiap anak memiliki kecenderungan unik terhadap suatu aktivitas atau bidang tertentu, dan hal ini merupakan bagian dari minat dan bakat yang perlu dibimbing dengan tepat oleh tenaga pendidik".

Lebih lanjut, seperti pada isu anak yang kurang diperhatikan Ratu Amara dan Syifa sebagai mahasiswi menjelaskan bahwa "bimbingan minat dan bakat bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak, memperkuat motivasi intrinsik, dan mengarahkan perkembangan ke arah yang positif, tidak semata-mata berorientasi pada akademik".

Mengamati dan Memahami: Langkah Awal Bimbingan
Dalam praktiknya Nareynda mahasiswa PGPAUD mengungkapkan "pada pembelajaran ini mahasiswa dilatih untuk melakukan observasi langsung terhadap perilaku anak saat bermain, bereksplorasi, dan berinteraksi. Minat anak dapat dikenali melalui aktivitas yang mereka sukai, sementara bakat dapat diamati dari kecakapan atau ketekunan anak dalam bidang tertentu, seperti menggambar, bernyanyi, berhitung, atau olahraga".

Nurhayati dan Agni, sebagian mahasiswi PGPAUD, mengaku bahwa melalui mata kuliah ini ia mulai memahami pentingnya pendekatan individual pada setiap anak, dan mengungkapkan bahwa "Kami belajar untuk tidak menyamaratakan anak. Setiap anak itu istimewa. Ada yang senang bergerak, ada yang suka menggambar, ada juga yang suka berbicara dan bermain peran. Dari situ kami tahu bahwa kami harus membimbing sesuai minat mereka agar mereka berkembang maksimal,"  ungkap mereka.

Konseling Anak Usia Dini: Lebih dari Sekadar Nasihat. Mata kuliah ini juga memperkenalkan mahasiswa pada pendekatan konseling anak usia dini, di mana guru diharapkan mampu menjadi pembimbing dan pendengar yang baik bagi anak. Guru dilatih untuk membangun ikatan emosional yang kuat dengan peserta didik, menciptakan rasa aman dan nyaman, sehingga anak dapat mengembangkan potensinya secara optimal.

Peran Guru sebagai Fasilitator Minat & Bakat Dengan bekali teori menurut Sarwono (1986) bakat adalah potensi bawaan yang perlu dikembangkan melalui latihan dan pembinaan, sedangkan minat menurut Slideshare minat adalah ketertarikan yang kuat terhadap suatu bidang, menjadi pemicu utama perkembangan bakat. praktik yang diperoleh di perkuliahan, mahasiswa diharapkan kelak mampu merancang kegiatan pembelajaran yang berbasis minat anak.
Pembelajaran berbasis minat dan bakat menyesuaikan kegiatan dengan potensi dan ketertarikan siswa agar belajar lebih efektif dan menyenangkan. Siswa diberi pilihan aktivitas sesuai minatnya, dan penilaian fokus pada proses serta hasil karya. Pendekatan ini mendorong motivasi, kreativitas, dan kepercayaan diri.

Memberi ruang eksplorasi yang luas, seperti kegiatan seni, musik, olahraga, atau alam.
Pembelajaran berbasis minat dan bakat memberi ruang eksplorasi yang luas bagi siswa melalui kegiatan seperti seni, musik, olahraga, atau eksplorasi alam, sehingga potensi mereka dapat berkembang secara optimal sesuai ketertarikan masing-masing.
Melibatkan orang tua dalam proses pemantauan perkembangan minat dan bakat anak.
Pembelajaran berbasis minat dan bakat juga melibatkan orang tua dalam proses pemantauan, agar perkembangan potensi anak dapat terpantau secara menyeluruh baik di sekolah maupun di rumah. Kolaborasi ini memperkuat dukungan dan bimbingan sesuai kebutuhan anak.

Bimbingan minat dan bakat pada anak usia dini merupakan proses pendampingan yang bertujuan untuk membantu anak mengenali potensi dan kecenderungan dirinya sejak dini. Pada tahap ini, anak sedang berada dalam masa eksplorasi, sehingga penting bagi pendidik dan orang tua untuk menciptakan lingkungan yang kaya stimulasi melalui permainan, kegiatan seni, musik, bahasa, motorik, dan interaksi sosial. Bimbingan dilakukan secara sederhana dan menyenangkan, tanpa tekanan, dengan cara mengamati respons anak terhadap berbagai aktivitas. Orang tua dan guru berperan aktif dalam memberikan kesempatan anak mencoba berbagai hal, memberi umpan balik positif, serta mendukung perkembangan emosi dan karakter anak. Bimbingan ini bersifat preventif dan penguatan, artinya membantu anak tumbuh sesuai minatnya serta mencegah hambatan psikologis yang bisa menghambat perkembangan potensinya di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun