Hal ini dilakukan sesuai tradisi dan aturan desa setempat, misalnya ada upacara tertentu di mana masyarakat desa tidak diperkenankan melaksanakan upacara kematian dan upacara pernikahan maka jenazah akan dikuburkan di kuburan setempat yang disebut dengan upacara Makingsan ring Pertiwi ( Menitipkan di Ibu Pertiwi).
3. Swasta
Swasta adalah upacara ngaben tanpa memperlibatkan jenazah maupun kerangka mayat, hal ini biasanya dilakukan karena beberapa hal, seperti : meninggal di luar negeri atau tempat jauh, jenazah tidak ditemukan, dll. Pada upacara ini jenazah biasanya disimbolkan dengan kayu cendana (pengawak) yang dilukis dan diisi aksara magis sebagai badan kasar dari atma orang yang bersangkutan.
4. Ngelungah
Ngelungah adalah upacara untuk anak yang belum tanggal gigi.
5. Warak Kruron
Warak Kruron adalah upacara untuk bayi yang keguguran.
Pada kesimpulannya, Upacara Ngaben merupakan salah satu upacara terbesar di Pulau Dewata ini. Upacara Ngaben terbentuk dari hasil peleburan ajaran Agama Hindu dengan adat kebudayaan Bali dan biasanya dilakukan dengan semarak serta tidak ada isak tangis.
Menurut William (2018), hal ini disebabkan karena di Bali ada suatu keyakinan bahwa para anggota keluarga dan orang-orang yang datang dalam upacara tersebut tidak boleh menangisi orang yang telah meninggal.
Hal tersebut diyakini dapat menghambat perjalanan sang arwah menuju tempatnya. Masyarakat Bali beranggapan bahwa memang jenazah untuk sementara waktu tidak ada, tetapi suatu saat nanti orang yang telah meninggal tersebut akan menjalani reinkarnasi (memulai kehidupannya kembali).
Daftar Pustaka:
Mutayasaroh. (2015, Januari 22). Mengenal Bentuk-Bentuk Upacara Ngaben, Bali. Retrieved from Panduan Wisata: http://panduanwisata.id/2015/01/22/mengenal-bentuk-bentuk-upacara-ngaben-bali/
Sita. (2017, December 27). Ritual Upacara Ngaben Hindu-Bali. Retrieved from Good News from Indonesia: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/12/27/ritual-upacara-ngaben-hindu-bali
Soesandireja. (2015, Oktober 3). Tradisi Pembakaran Mayat di Bali, Upacara dan Budaya yang Terpelihara. Retrieved from Wacana: http://www.wacana.co/2015/10/tradisi-pembakaran-mayat-di-bali/