Mohon tunggu...
agnes salma
agnes salma Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Menton film/drakor, memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mencoba Memahami Psikologi Anak untuk Perkembangannya

3 Mei 2024   15:20 Diperbarui: 3 Mei 2024   15:27 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perubahan mood pada anak selalu terjadi kapanpun dan dalam kondisi apapun. Bisa saja saat ini anak merasa dirinya happy lalu sesaat kemudian menangis. Terkadang anak sulit mengungkapkan apa yang dirasakan sehingga membuat mereka merasa tidak nyaman dalam kondisi itu. 

Sebagai orang tua kita tentunya harus berusaha memahami mereka. Lalu mengapa sebagai orang tua harus memahami psikologi pada anaknya? Hal ini akan berguna pagi pendidikan anak yang akan membentuk anak itu sendiri. Contohnya saja jika anak mempunyai keinginan dan tidak segera dituruti mereka akan tantrum bahkan marah, berbeda lagi jika dengan orang tua yang memberi penjelasan terlebih dahulu anak akan mengerti walaupun tidak secara jelas. Sebagai orang tua harus memahami psikologi anak dengan

  • selalu mendengarkan pendapat anak
  • sebagai orang tua tidak boleh egois dengan hanya mau didengar oleh anak, anak berhak berpendapat. Agar orang tua mengerti apa yang dirasakan, diinginkan anaknya. Jika anak tidak diberikan kesempatan berpendapat mereka akan menjadi penakut dan hanya memendam apa yang ia rasakan sendiri.
  • Selalu mengajak anak bercerita
  • Hal ini akan sangat berdampak pada psikologi anak. Cukup mengajaknya bercerita mereka tidak akan merasakan kesepian. Entah itu diajak bercdrita dengan bertanya 'apakah kamu merasa senang hari ini atau sedih?' anak akan bercerita apa yang dirasakannya hari itu dan setersunya mereka tidak akan sungkan bercerita pada orang tuanya.
  • Jangan memberi kekerasan pada anak
  • Seorang anak jika diberikan kekerasan bisa saja mereka malah menentang orang tuanya. Mereka menjadi tempramental dan akan sulit mengendalikan emosinya sendiri. Hal itu akan berpengaruh saat anak sedang bertengkar dengan temannya. Mereka bisa saja emosi dengan temannya. Seorang anak akan meniru apa yang dilakukan orang tuanya kepadanya. Jika orang tuanya sering memberi kekerasan pada anak, anak akan memberi kekerasan juga pada temannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun