Ia tidak menunggu menjadi 'cukup suci' untuk mulai. Ia mulai, dan di tengah proses, Tuhan yang menyucikan jalannya.
Zona Nyaman = Zona Mati untuk Pertumbuhan
Gereja sendiri memberi peringatan lewat dokumen Christus Vivit:
"Don't observe life from a balcony!... do not become the sorry sight of an abandoned vehicle!"
(Christus Vivit 143)
Zona nyaman bukan dosa, tapi bisa jadi penghalang. Dalam iman Katolik, pertumbuhan terjadi dalam penyerahan dan perjuangan. Bahkan Konsili Vatikan II lewat Gaudium et Spes menyatakan:
"Manusia hanya dapat menemukan dirinya sepenuhnya melalui pemberian dirinya sendiri secara tulus."
(GS 24)
Dan Katharine memahami ini: kenyamanan bukan tujuan akhir hidup, pengabdianlah yang menyempurnakan panggilan.
Iman Tidak Butuh Sempurna, Tapi Butuh Setia
"Setiap orang Kristiani dipanggil untuk menjadi saksi Kristus di dunia ini, tak peduli di mana pun dia ditempatkan."
(Evangelii Gaudium 120)
St. Katharine tidak menunggu waktu yang ideal. Ia percaya bahwa ketaatan lebih penting daripada kesiapan. Langkah kecil yang taat bisa membawa terang besar bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa iman aktif bukan hanya soal percaya dalam hati, tapi juga memberi diri sepenuh hati.