Aku sontak langsung menjauhkan gawai canggihku dari genggaman tanganku. Aku memandangi raut wajah mamah yang sedari tadi menunggu jawaban dariku.
"Dunia yang kamu kira asyik sebenarnya bagi orang yang di dekatmu itu tidak asyik. Kamu sudah menjauhkan yang dekat dan mendekatkan mereka yang jauh." Ucapannya kembali terlontar kali ini dengan nada sedikit lirih.
Rasanya, aku perlu meminta maaf kepada diriku sendiri. Kepada mamah. Kepada semua yang telah menganggapku tak seasyik dulu.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!