Mohon tunggu...
Agi Rahman Faruq
Agi Rahman Faruq Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Siapakah Rene Descartes?

22 Maret 2019   00:36 Diperbarui: 25 Maret 2019   04:17 3212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gbr 1. Rene Descartes, Sumber: www.socratica.com

             

Pada tanggal 31 Maret Tahun 1596 M di kota La Haye Totiraine Prancis, lahirlah seorang lelaki yang diberi nama Rene Descartes. Rumah kelahiranya sampai sekarang masih ada hingga kini, bandar kecil di La Haye Totiraine pun diubah namanya menjadi (Descartes) guna menghormati buah-buah pemikirannya. 

Descart lahir dari keluarga bangsawan, Ayahnya bekerja sebagai anggota parlemen di Paris. Desacartes juga belajar Collge Royal de La Flche yaitu sekolah yang dikelola oleh para Imam Jesuit, dimana sekolah ini mengacu pada kurikulum dengann tradisi skolastisisme. 

Guru-guru disekolahnya sangat mengaguminya dengan kecerdasan dan pemahan Descart yang sangat progresiv. Sayangnya Descartes kurang sepemahaman dengan pemikiran guru-gurunya, dan memilih hengkang dari sekolah itu pada Tahun 1615. 

Descartes kemudian pindah ke Universitas Poitiers hingga memperoleh bakaloerat dan lisensiat dalam ilmu hukum pada Tahun 1616.

Gbr 2. Ren Descartes, sumber: www.godine.com
Gbr 2. Ren Descartes, sumber: www.godine.com
Descartes dikenal sebagai Bapak filsat modern. Descartes semasa hidupnya pernah menjadi seorang tentara bavaria pada Tahun 1619, ketika perang tiga puluh tahun berkecamuk . 

Di Bavaria inilah selama musim dingin Tahun 1619-1620, dia mendapatkan pengalaman yang dituangkannya ke dalam buku Discours de la Methode (Russel, 2007:733).

Pemikiran Descartes adalah seorang yang mampu menginspirasi generasi filsuf kontemperor dan setelahnya. Hingga membawa pemikiran baru yang kita pakai sekarang yaitu, sebagai rasionalisme kontinental. dari Apa saja pemikiran Descartes? Mengutip dari (Fitzerald Kennedy Sitorus, Komunitas Salihara, 2016, Rasionalisme Ren Descartes: "Saya Berpikir, maka Saya Ada" salihara.org, di akses pada tanggal 21, Maret, 2019). Pemikiran Descartes sebagai berikut :

1. Descartes membangun sistem filsafat di atas dasar yang baru yaitu subjektivitasme atau kesadaran diri. ia memutuskan hubungan dengan tradisi filsafat Abad Pertengahan yang berorientasi teologis, menolak otoritas tradisi, menolak gagasan para filsuf sebelumnya, termasuk para filsuf besar Yunani, dan juga menolak ajaran guru-gurunya. 

2. Descartes lalu membangun sebuah sistem filsafat yang tidak bertolak dari apapun, kecuali dari rasionya sendiri. Kedua, prinsip, tema dan metode filsafat Descartes mempengaruhi perkembangan filsafat Barat sesudahnya dengan sangat mendalam. Prinsip tertinggi filsafat Descartes adalah rasio atau kesadaran diri.  

Dari fondasi ini kemudian secara deduktif diturunkan tema-tema, antara lain, pembuktian ontologis mengenai eksistensi Tuhan, teori pengetahuan yang berpusat pada subjek, dualisme jiwa dan badan, ide-ide bawaan (innates ideas), refleksi diri, distingsi antara dunia mental dan dunia eksternal, filsafat kesadaran atau philosophy of mind, dan lain-lain. Tema-tema ini kemudian selalu menjadi bahan refleksi dalam filsafat Barat modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun