Mohon tunggu...
Ayu Gina Utari
Ayu Gina Utari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

senang menulis, sekalipun tak tahu akan jadi apa tulisannya, memerlukan banyak sekali masukan dan kritik. bercita-cita melangkahkan kaki keluar, entah itu benua asia, australia, eropa, amerika atau afrika. kelak ingin bekerja di dunia media dan kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Nabung Pohon; Sebuah Kisah bernama Keyakinan

10 Mei 2013   14:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:48 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Semuanya tentu saja perlu solusi, saran, dan teman-temannya. Perlu ada  kerja sama dan pembicaraan antar berbagai pihak, bagaimana solusi bagi perumahan padat penduduk tanpa lahan kosong untuk satu-dua batang pohon.

Lantas sebagai masyarakat, apa daya kita? Bagaimana agar aspirasi kita didengar? karena rasa-rasanya belakangan ini semua orang saling memperdengarkan pendapat dan aspirasinya, mendiskusikannya di ruang publik, namun semua itu hanya bergema di sekitar kita saja, suara kita seperti kurang kencang dan tak terdengar ke "atas" sana, atau mungkin tingkah kita malah nampak seperti dagelan oleh mereka?

Lalu bagaimana? Apakah kita tidak bisa ngapa-ngapain?.

Sebagai orang kampung, akan nampak lancang dan kurangajar kalau saya dengan menggebu memberikan saran ini-itu pada mereka yang hidupnya dikelilingi hutan tembok tinggi. Tapi bukankah semua dapat diusahakan? orang yang tinggal disana dan setiap hari bergelut disana lebih dimungkinkan paham akan kondisi lingkungannya, dan kemungkinan celah yang dapat diambil termasuk bagaimana mencari solusi agar negeri kita yang ngawur ini menjadi sedikit lebih baik.

Hanya saja untuk seperti itu, ada hal yang kita perlu miliki terlebih dahulu ; Keyakinan.

Percaya kalau kita bisa. Karena jika kita tak percaya kita bisa mengubah sesuatu, bagaimana mungkin orang lain akan percaya terhadap kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun