Daripada menghabiskan waktu dalam kegiatan simbolis, mungkin yang lebih dibutuhkan adalah pelatihan berbasis solusi nyata, yakni terkait bagaimana merancang strategi fiskal, mengoptimalkan layanan publik, atau menyusun kebijakan kesehatan. Kita tentu menginginkan pemerintah yang punya daya adaptasi kuat, namun hal itu seyogianya tumbuh dari pembelajaran yang relevan dengan situasi nyata, bukan sekadar aktivitas fisik di medan pelatihan.
***
Kita tentu tak menolak adanya retreat ini sepenuhnya, namun penting untuk mempertanyakan urgensinya. Seberapa besar waktu dan sumber daya yang dikerahkan untuk sebuah aktivitas yang seharusnya tidak menjadi prioritas? Dalam menghadapi kompleksitas persoalan di Indonesia, profesionalitas harus tetap menjadi fondasi utama, bukan sekadar kedisiplinan fisik ala militer.
Bagi rakyat, yang mereka harapkan adalah kebijakan yang nyata terasa di kehidupan sehari-hari, bukan citra semu yang direkayasa di media. Sebab, pada akhirnya, profesionalitas adalah tentang hasil nyata, bukan sekadar kesan gagah dalam seragam yang megah.
Maturnuwun,
Growthmedia
NB : Temukan artikel cerdas lainnya di www.agilseptiyanhabib.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI