Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Momen Lebaran, Mampukah Menghapus Konflik dalam Pekerjaan?

9 Mei 2022   15:19 Diperbarui: 9 Mei 2022   15:20 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hubungan kerja harmonis | Sumber gambar: pixabay

Syukur alhamdulillah, bulan suci telah kita lalui dan hari nan fitri sudah kita tapaki. Meskipun ada resah dihati selepas Ramadan beranjak pergi, akan tetapi hari raya idhul fitri seakan mampu menjadi penyejuk hati kita yang rindu kampung halaman dan mendambakan ketenangan pasca penatnya pekerjaan beberapa waktu sebelumnya.

Lantas kini setelah waktu silih berganti dan membuat kita kembali "tersadar" seraya kembali pada rutinitas sebelumnya, menunaikan kewajiban menjalani pekerjaan. Segenap profesi mulai dari kuli hingga orang-orang berdasi sudah memulai aktivitasnya kembali.

Dan yang mungkin sempat mengalami konflik dengan rekan kerjanya mau tidak mau harus kembali bersua lagi. Entah dengan hati yang fitri atau masih menyimpan bara emosi. Akankah momen suasana fitri ini akan me-reset ulang suasana hati kita? Akankah konflik yang terjadi antar rekan kerja akan kembali cair seperti sediakala?

Bagaimanapun juga momen lebaran memiliki maksud dan tujuan besar sebagai penyempurna perbaikan diri setelah tempaan bulan suci Ramadan. Ketika Ramadan menghapuskan segala kesalahan dalam kontek hubungan dengan Tuhan, lebaran menjadi ajang silaturahmi yang baik untuk mmperbaiki hubungan antar orang per orang.

Menjalani pekerjaan tidak akan terlepas dari yang namanya interaksi. Yang mana hal itu sangatlah berpotensi memicu terjadinya gesekan emosi pengusik suasana hati, pun membikin sakit hati. Lebaran menjadi mediator yang sangat baik untuk menjembatani perbaikan hubungan kita dengan sesama. Dengan satu catatan penting bahwa kita sama-sama saling membukakan pintu maaf.

Momen lebaran tidak serta merta memperbaiki keadaan sehingga menjadi seperti sediakala. Namun disana perlu adanya sikap proaktif dari kita semua untuk saling membuka hati, mengulurkan tangan, dan meredam panasnya pikiran.

Pekerjaan akan terasa menyenangkan terutama dalam menjalin hubungan dengan rekan kerja maupun atasan saat kita sama-sama meresapi esensi nilai dari memaafkan.

Mohon maaf lahir dan batin.

Salam hangat,

Agil S Habib

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun