Ajang gelaran akbar Euro 2020 yang berlangsung 4 tahun sekali memang sayang sekali untuk dilewatkan. Tapi jika sudah bersinggungan dengan pekerjaan maka rasa-rasanya sulit untuk mengalahkannya demi sekadar urusan pertandingan bola saja.Â
Terkadang kita yang memiliki kesibukan sebagai pekerja harus memilih antara begadang nonton bola atau berisitrahat saja agar tubuh siap bekerja esok hari.
Kita yang kini menjalani profesi pekerjaan bukan lagi anak sekolahan atau kuliahan yang bisa semaunya begadang melewati malam. Ada tuntutan tanggung jawab profesi yang tidak boleh semena-mena ditinggalkan.Â
Ada urusan pekerjaan yang tidak boleh diabaikan. Terlebih kita mendapatkan imbalan pendapatan dari pekerjaan yang kita lakukan sehingga mengorbankannya demi sebuah hiburan rasa-rasanya tidak sepadan.
Menikmati Keduanya
Melihat kenyataan seperti itu tidak bisakah kita menjalani keduanya dengan sama baiknya? Dalam artian bahwa pekerjaan tetap diperhatikan tapi hiburan pertandingan bola juga bisa didapatkan.Â
Hal ini sebenarnya tergantung pintar-pintarnya kita untuk menyiasati dan mengelola waktu yang ada. Membagi proporsi waktu antara kapan sebaiknya fokus pada pekerjaan dan kapan bisa diselingi untuk hiburan nonton pertandingan sepak bola.
Euro 2020 sendiri menampilkan puluhan pertandingan yang bisa disaksikan oleh segenap penggemar di seluruh dunia. Bagi pecinta bola tulen barangkali muncul keinginan untuk menyaksikan semua laga tersebut setiap harinya. Seperti yang dulu pernah saya lakukan semasa masih kuliah.
Begadang setiap hari untuk menyaksikan hampir seluruh pertandingan yang ada mulai dari babak penyisihan hingga partai puncak. Semua itu dilakukan demi mendapatkan kepuasan penuh dari pelaksanaan gelaran Euro yang hanya berlangsung 4 tahu sekali. Namun hal itu sepertinya berat untuk diulang kembali saat ini di tengah-tengah tuntutan pekerjaan yang tidak boleh terabaikan.
Sebenarnya menikmati momen gelaran Euro 2020 tidak harus dilakukan dengan menonton utuh setiap pertandingan yang ada. Kita harus lebih bijak untuk memilih pertandingan dari tim-tim mana saja yang sekiranya paling menarik untuk diikuti.Â
Mungkin membatasi hanya menonton pertandingan dari tim-tim penguasa tradisional seperti Prancis, Jerman, Spanyol, Italia, Portugal, atau Inggris. Sementara pertandingan dari tim-tim diluar kelompok itu bisa ditinggalkan.