Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama FEATURED

Momen Bulan Ramadan Mampu Ciptakan Iklim Kerja Lebih Kondusif?

5 Mei 2021   11:33 Diperbarui: 4 April 2022   06:46 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bekerja di bulan Ramadan (Sumber: pixabay.com)

Lalu apakah setelah bulan Ramadan berlalu maka serta merta suasana kondusif yang terbangun oleh sebab bulan suci ini akan turut raib begitu saja? Semestinya tidak. Selayaknya orang yang sudah dilatih, maka hasil latihan tersebut sayogyanya dipraktikan untuk periode-periode selanjutnya. 

Ketika seseorang sudah terbiasa untuk menahan emosinya di bulan Ramadan maka pasca Ramadan berlalu hal itu seharusnya akan meningkatkan kemampuan seseorang dalam hal kendali diri. 

Dengan kata lain si bos yang punya kebiasaan gampang meluapkan amarah menjadi lebih slow dalam bersikap. Rekan-rekan kerja yang gampang panas menjadi lebih berfikir panjang sebelum menaikkan level emosinya.

Emosi orang per orang yang menjadi awal dari terciptanya iklim kerja kondusif atau sebaliknya terkadang menjadikan kita tanpa sadar berharap sesuatu yang berlebihan. Berharap agar si bos segera pensiun, gembira ketika sang atasan tidak masuk kerja, sumringah ketika rekan kerjanya resign kerja, dan lain sebagainya. Tapi tanpa dinyana Ramadan ternyata memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan di lingkungan kerja menjadi seperti yang kita harapkan.

Apakah ini memang merupakan peran dari Ramadan? Ataukah dari sisi pribadi kita masing-masing yang berkenan untuk menata diri sehingga harmoni kerja dapat tercipta? Bagaimanapun Ramadan "hanya" menjadi jembatan penghubung atas diri kita yang sekarang dengan diri kita yang "sebagaimana mestinya". 

Pada akhirnya semua akan kembali pada diri kita masing-masing apakah berkenan menempa diri sebagaimana pelatihan yang diajarkan oleh bulan Ramadan ini atau tidak. Ramadan memberi kita kesempatan kita untuk berubah. Pertanyaannya, apakah kita berkenan untuk mengikuti perubahan itu?

Lingkungan kerja yang kondusif, bersahabat, dan harmonis hanyalah sebuah pilihan untuk kita ambil atau kita abaikan. Dan pilihan itu memerlukan integrasi serta kerelaan semua pihak terkait untuk saling mendukung satu sama lain. Hal ini memerlukan kebesaran hati perihal siapa yang bersedia untuk menekan egonya atau tidak.

Salam hangat,

Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun