Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Skill "Sapu Jagat", 5 Keahlian Paling "Recommended" bagi Pemilik Kartu Prakerja

16 Maret 2021   09:22 Diperbarui: 16 Maret 2021   09:25 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Program Kartu Prakerja: okezone.com

Sebanyak kurang lebih 1,2 juta kuota program Kartu Prakerja akan dibuka kembali oleh pemerintah di bulan Maret 2021 ini. Yang mana hal itu akan terbagi kedalam dua gelombang, yaitu Kartu Prakerja gelombang 13 dan Kartu Prakerja gelombang 14 dengan kuota masing-masing sebesar 600 ribu orang. Untuk Kartu Prakerja gelombang 13 sendiri sudah dibuka tanggal 4 Maret 2021 dan berakhir beberapa hari setelahnya. 

Sementara Kartu Prakerja gelombang 14 baru dibuka tanggal 11 Maret 2021 dan berakhir tanggal 14 Maret 2021. Jutaan orang akan kembali "berdesak-desakan" guna memperebutkan jumlah slot yang terbatas itu. Menilik perjalanan di tahun 2020 lalu, terdapat total sekitar 43,8 juta pendaftar yang turut serta menjadi bagian dari peserta program. Dimana dari jumlah sebesar itu hanya sekitar 5,9 juta saja atau 13,5% yang dinyatakan lolos seleksi.

Melihat tingginya animo masyarakat sepertinya persaingan kedepan akan semakin sengit. Terlebih kuota penerimaan yang ditetapkan pemerintah terbilang jauh lebih kecil ketimbang besarnya minat publik untuk terlibat dalam pelaksaan program ini. Sehingga setiap orang yang beruntung berhasil menjadi bagian dari program Kartu Prakerja ini harus benar-benar memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin serta berupaya mengais hasil terbaik dari serangkaian proses yang dijalani.

Seperti halnya namanya, Kartu Prakerja, program ini dimaksudkan sebagai media persiapan diri para pencari kerja untuk membekali dirinya dengan segenap keterampilan pendukung sehingga nantinya seorang pencari kerja sudah siap dengan bekal kemampuannya saat terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya, baik itu sebagai tenaga kerja ataupun sebagai pengusaha. Apalagi sampai saat ini pandemi masih belum usai dan beberapa sektor khususnya ekonomi masih mengalami pukulan berat sehingga persaingan memperebutkan lowongan pekerjaan pun menjadi semakin ketat.

Disatu sisi pandemi memang menjadi ujian berat bagi eksistensi sebuah bisnis. Tapi disisi lain hal itu juga membuka lebar kesempatan yang lain untuk unjuk gigi. Siapapun yang terpaku dengan sisi negatif pandemi pasti akan terkungkung dengan persoalan. Sementara bagi mereka yang melihat sisi positifnya akan menemukan cara baru untuk bangkit dan mengkreasi harapan. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana kita menatap masa sekarang dan masa yang akan datang dengan optimis dan juga sistematis. Dengan kata lain sangatlah penting untuk mempersiapkan diri sebagaimana tuntutan zaman, up to date, dan juga multi-skill mengingat saat ini kita hidup di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity).

"Sebuah persiapan seringkali menjadi kunci dari suatu perjalanan maupun proses. Persiapan yang matang akan memberikan hasil terbaik, sementara persiapan yang serampangan hanya membikin kita jungkir balik. Kartu Prakerja adalah bagian dari persiapan menyongsong masa depan sehingga setiap orang yang berkesempatan menjalaninya mesti berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjalani setiap tahapan dengan maksimal."

Kesempatan yang diterima oleh para peserta program Kartu Prakerja untuk menempa keterampilan diri sesuai keinginan merupakan sesuatu yang patut disyukuri. Kita bisa memilih keterampilan apapun untuk diasah dengan sesuka hati selama hal itu masih terjangkau. Mau belajar tentang bahasa asing? Bisa. Mau mendalami digital marketing? Silahkan. Ingin menggali lebih jauh perihal seluk beluk pemrograman? Sah-sah saja. Keterampilan apapun sangat mungkin dipelajari mulai dari yang gratisan hingga yang berbayar. Kita tinggal pilih mana yang sesuai selera keinginan ataupun yang sesuai dengan kebutuhan.

Yang Diminati Versus Yang Dibutuhkan

Ada sangat banyak ragam jenis profesi pekerjaan untuk ditekuni oleh para pencari kerja. Mulai dari pekerjaan kantoran hingga yang bertugas di lapangan. Semuanya memiliki karakteristik keunikan masing-masing, dan semuanya juga menuntut adanya keahlian tertentu dari para pelaku yang terlibat didalamnya. Mengutip informasi dari laman kartu prakerja, prakerja.go.id, dari data rataan minat profesi di tiga situs penyedia lowongan kerja seperti karir.com, jobstreet.com, dan jobs.id terdapat beberapa jenis profesi yang menempati rating tertinggi dalam kategori minat para pencari kerja.

Sumber : Data diolah dari laman www.prakerja.go.id
Sumber : Data diolah dari laman www.prakerja.go.id
Idealnya, sederet bidang profesi yang paling diminati tersebut seharusnya juga merupakan profesi yang paling banyak ditawarkan alias paling banyak dicari oleh para penyedia kerja sehingga terjadi  link and match diantara keduanya. Dengan demikian serapan terhadap jumlah tenaga kerja menjadi maksimal dan angka pengangguran pun bisa diminimalisir. Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan sepertinya masih jauh dari harapan. Masih belum terjadi sinkronisasi antara besaran minat para pencari kerja terhadap suatu bidang profesi dengan ketersediaan bidang profesi yang ditawarkan oleh para penyedia pekerjaan.

Seperti dinukil dari beberapa sumber, profesi-profesi yang paling dicari atau dibutuhkan keberadaannya umumnya yang terkait dengan teknologi dan pengolahan data. Hal itu tidak sebatas pada wawasan tentang teknologi informasi semata, melainkan juga kemampuan manajerial, ilmu komunikasi, serta beberapa bidang keahlian lain yang saling terkoneksi satu sama lain sehingga memberikan daya dukung maksimal terhadap keterampilan hybrid. Keterampilan hybrid sendiri sebenarnya merupakan penggabungan dari beberapa jenis keterampilan yang "diwadahi" oleh teknologi khususnya teknologi informasi.

Berdasarkan informasi LinkedIn dari Laporan Emerging Jobs 2019 terdapat beberapa jenis keahlian yang paling dibutuhkan di era industri 4.0 ini, diantaranya Back End Developer, Data Scientist, Android Developer, Full Stack Engineer, dan Front End Engineer. Semua bidang tersebut umumnya terkait dengan disiplin ilmu Information Technology (IT), coding, pemrograman, dan sejenisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun