Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker & Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Karyawan, Apa Karyamu?

13 November 2020   14:14 Diperbarui: 13 November 2020   14:15 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karyawan berprestasi | Sumber gambar : hrexecutive.com

"Ada tiga hal yang apresiasinya tetap bertahan sepanjang masa yaitu ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah, serta anak yang shaleh. Demikian halnya dengan sebuah karya yang diwariskan kepada khalayak, hal itupun akan membuat kita diapresiasi sebagai sosok yang memberi kesan manis bagi mereka."

Dalam artikel sebelumnya (Baca : Sebut Kami Pekarya) saya menyebutkan bahwa sejatinya karyawa itu adalah para pekarya menghasilkan buah karya dari pekerjaan yang dilakukannya. Sehingga seorang pekarya sayogyanya tidak hanya mengerjakan arahan atau instruksi atasan atau sebatas menjalankan tugas sesuai SOP saja, melainkan juga mengkreasi sesuatu baik itu metode baru ataupun tools yang membantu untuk menjadikan pekerjaan lebih mudah dituntaskan, lebih efisien dijalankan, serta lebih produktif dilaksanakan. 

Hal ini umumnya tidak secara eksplisit disampaikan, namun lebih kepada harapan yang diberikan kepada orang-orang yang berkenan untuk menggapai sesuatu yang lebih dari pekerjaannya.

Korporasi, lembaga, atau institusi tempat karyawan bernaung umumnya tidak akan memberhentikan orang-orang yang tidak menghasilkan buah karya semacam ini selama mereka tetap menunaikan pekerjaan berdasarkan SOP dengan baik dan benar. Mengingat itulah prioritas utamanya. 

Barangkali berbeda untuk tataran pekerja level atas yang banyak bergelut dengan aspek strategi dimana tuntutan untuk menghasilkan buah karya kreatif lebih kentara. Namun label karyawan itu melekat secara umum kepada siapapun yang bekerja kepada pihak lain dan dibayar karenanya. Sehingga sematan sebagai karyawan semestinya juga mestinya disandang sama rata. Hanya saja mungkin level hasil karyanya yang berbeda. Ada yang berkelas biasa, sedang, hingga tinggi. Tapi yang pasti ada hal baru yang dihasilkan diluar aktivitas rutin menjalankan job description sesuai ranah tugasnya masing-masing.

Hasil karya merupakan pembeda utama antara pekerja dengan pekarya. Sama-sama berstatus karyawan tapi yang satu berlevel pekerja dan satunya lagi sudah mencapai level pekarya. Atau bisa dibilang pekarya itu sebenarnya juga pekerja yang memiliki hasil karya. Tidak sedikit organisasi yang memberikan kesempatan luas kepada karyawannya untuk mengkreasi hal baru yang sekiranya bisa menghadirkan sesuatu yang lebih baik. Barangkali sebuah temuan yang bisa mempersingkat waktu produksi, atau sebuah gagasan yang bisa menghemat biaya distribusi, atau temuan yang bisa meminimalisir potensi kerusakan fatal, serta masih banyak lagi yang lain. 

Sepintas hasil karya itu memang terlihat menguntungkan organisasi secara keseluruhan. Tapi pada dasarnya hal itu justru memberikan kita kemudahan serta membuat kita menjadi lebih produktif dalam menunaikan pekerjaan. Beberapa korporasi pun tidak segan untuk memberikan apresiasi kepada karyawannya yang berani berkarya. Layaknya sebuah mutiara yang tetap bersinar dimanapun ia berada, suatu saat ketika ia diketahui oleh orang yang tepat maka penghormatan yang layak akan diberikan kepadanya.

Pertanyaannya sekarang, sudahkah kita yang memiliki profesi karyawan menghasilkan buah karya itu? Paling tidak ada satu hal yang bisa kita banggakan sebagai buah kreasi kita dalam pekerjaan yang kelak diwariskan kepada karyawan yang menjalankan setelah kita. Saya masih ingat ketika meninggalkan tempat kerja terdahulu dimana ada sebuah hasil karya yang berhasil saya buat dan memberikan efek daya bantu meringankan pekerjaan yang dijalankan, seorang mantan rekan kerja pernah mengatakan bahwa hasil karya itu sangat membantu sekali pekerjaan yang dilakukannya. 

Rasanya begitu puas tatkala ada penyataan seperti itu terlontar kepada kita. Serasa ada legacy yang berguna untuk orang lain meski kita tidak lagi disana. Dan hendaknya kita semua pun terus terpacu untuk membuat jejak yang membanggakan sehingga kita pun dikenang dengan cara yang luar biasa. So para karyawan, apa yang sudah menjadi karyamu?

Salam hangat,

Agil S Habib

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun